MyMegawisata.com – Kalau mau umroh atau menunaikan haji, tawaf adalah salah satu rukun yang harus ditunaikan untuk sahnya ibadah yang kita lakukan. Tawaf sendiri merupakan ibadah yang dilakukan dengan mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran.
Seperti halnya mengerjakan salat wajib, tawaf tak bisa dilakukan secara sembarangan. Artikel ini akan mengungkap apa itu tawaf lengkap dengan ketentuan-ketentuan lainnya yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim yang menunaikan ibadah haji.
Secara istilah, tawaf memiliki makna berputar mengelilingi Ka’bah yang dimulai dari Hajar Aswad dan diakhiri di Hajar
Aswad setelah tujuh putaran, dengan menjadikan bagian kanan tubuhnya menghadap ke ka’bah.
Ada beberapa macam tawaf yang perlu dipahami oleh jemaah. Dalam pelaksanaannya tidak bisa sembarangan dan harus sesuai dengan anjuran yang telah ditentukan.
Berikut ini informasi mengenai pengertian tawaf, macam-macam tawaf, syarat, dan cara pelaksanaan tawaf yang perlu dipahami.(Dikutip dari berbagai sumber)
Apa Itu Tawaf?
Tawaf adalah kegiatan ibadah dengan berputar mengelilingi Ka’bah dan dilakukan sebanyak tujuh kali.
Tawaf sendiri termasuk ke dalam rukun haji yang wajib dilakukan. Juga Ketika melaksanakan umrah. Apabila ditinggalkan, maka ibadah haji dianggap tidak sah.
Macam-Macam Tawaf
Ada lima macam jenis tawaf yang harus diketahui umat muslim ketika akan melakukan ibadah haji dan umrah, yaitu:
1. Tawaf Ifadhah
Tawaf ifadhah termasuk ke dalam tawaf rukun haji yang dilakukan setelah mengerjakan wukuf di Padang Arafah serta bermalam di Muzdalifah.
Tawaf Ifadhah hukumnya wajib. Apabila tidak dikerjakan, maka ibadah haji dianggap tidak sah dan tidak bisa diganti dengan ibadah lain atau denda. Tawaf ifadhah juga sebagai penanda bahwa rangkaian ibadah haji telah selesai dilaksanakan.
2. Tawaf Qudum
Tawaf qudum adalah tawaf sunnah yang dilakukan saat seseorang masuk ke kota Mekkah. Tawaf ini dilakukan dengan berjalan cepat pada tiga putaran pertama, kemudian berjalan sedang di tiga putaran berikutnya, dan berjalan lambat pada putaran terakhir.
3. Tawaf Wada’
Tawaf wada’ adalah tawaf perpisahan, yakni dilakukan ketika akan meninggalkan kota Mekkah. Tawaf wada’ merupakan kewajiban haji yang harus dilakukan dan tidak bisa ditinggalkan. Jika ditinggalkan maka akan berdoa dan wajib diganti dengan dam.
4. Tawaf Sunnah
Tawaf sunnah dilakukan ketika seseorang masuk ke Masjidil Haram tanpa menggunakan pakaian ihram dan bukan termasuk rangkaian ibadah haji. Tawaf ini sebagai penghormatan pada Masjidil Haram.
Tawaf sunnah ini bisa dilakukan kapan saja dan tidak perlu melakukan sa’i. Karena sifatnya sunnah, maka ketika tidak dikerjakan tidak akan berdosa dan tidak perlu membayar dam.
5. Tawaf Nadzar
Sesuai namanya, tawaf nadzar adalah tawaf yang dinadzarkan dan hukumnya wajib karena nadzar atau janji tersebut. Tawaf ini bisa dikerjakan kapan saja.
Syarat Melakukan Tawaf
Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi ketika melakukan tawaf. Beberapa di antaranya adalah:
1. Suci dari Hadats Kecil dan Besar
Syarat pertama yang harus dipenuhi adalah harus suci dari hadats kecil dan besar. Baik dari badan, pakaian, serta tempat yang dilalui harus suci dari hadats.
Apabila di tengah melakukan tawaf terkena hadats atau najis, maka bisa berhenti dan bersuci terlebih dahulu, kemudian melanjutkan tawaf dari tempat terkena hadats tadi. Lebih baik lagi jika mengulang dari awal.
2. Tutup Aurat
Syarat berikutnya adalah menutup aurat. Pastikan aurat kaki hingga tangan tertutup. Jika aurat tidak sengaja terbuka, maka segera tutup dan melanjutkan tawaf.
3. Mulai Tawaf dari Hajar Aswad
Tawaf dimulai dari hajar aswad dan terhitung satu putaran ketika sudah sampai di hajar aswad lagi.
4. Menempatkan Ka’bah di Sebelah Kiri
Saat melakukan tawaf, pastikan jika posisi Ka’bah ada di sebelah kiri. Apabila di tengah putaran posisinya tidak sesuai, segera ubah ke posisi yang benar.
5. Mensejajarkan Pundak Kiri di Hajar Aswad
Syarat berikutnya adalah mensejajarkan pundak kiri pada hajar aswad, dan tidak boleh lebih maju. Begitu juga ketika mengakhiri tawaf, pundak sebelah kiri harus sejajar dengan hajar aswad.
6. Anggota Badan dan Pakaian Ada di Luar Bangunan Ka’bah
Ketika melakukan tawaf, maka semua anggota badan serta pakaian harus ada di luar bangunan Ka’bah, Hijr Ismail, dan Syadzarwan.
Apabila ada anggota badan atau pakaian yang masuk ke dalam area tersebut, putaran tawaf tidak terhitung.
7. Melakukan Tawaf Tujuh Kali
Melakukan tawaf sebanyak tujuh kali putaran dimulai dari hajar aswad dan kembali ke hajar aswad lagi. Putaran tawaf tidak boleh lebih dan tidak boleh kurang.
Cara Pelaksanaan Tawaf
Berikut ini tata cara pelaksanaan tawaf sesuai dengan tuntunan dari Rasulullah SAW.
1. Pada laki-laki, bagian tengah kain ihram berada di bawah ketiak kanan, kemudian ujung kain diletakkan di atas pundak kiri. Maka, pundak kiri tertutup dan pundak kanan terbuka.
2. Saat sampai di sudut hajar aswad, menciumnya atau memberikan isyarat dengan tangan dan menciumnya, atau bisa juga menyentuhnya dengan tongkat. Hal ini dilakukan setiap satu putaran tawaf.
3. Membaca takbir “bismilahi wallahu akbar”.
4. Ketika berada di antara Rukun Yamani dan sudut hajar aswad, maka Anda bisa membaca
, رَبَّنَا ءَاتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلاخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
5. Dalam melakukan tawaf, tidak ada doa khusus. Anda bisa berdoa apa saja sesuai dengan keinginan.
6. Setelah melakukan tawaf, ke Maqam Ibrahim dan membaca, وَاتَّخِذُوْا مِنْ مَّقَامِ اِبْرٰهٖمَ مُصَلًّىۗ
7. Dilanjutkan dengan shalat dua rakaat, yang pada rakaat pertama membaca surah Al Kafirun, kemudian rakaat kedua membaca surah Al Ikhlas.
8. Setelah rangkaian tawaf selesai, disunnahkan untuk minum air zam-zam.
Semoga para calon jamaah bisa memaklumi apa yang dimaksud dengan tata cara tawaf.
Editor: Bangun Lubis