Persiapan Pulang, Usai Rangkaian Ibadah Umroh Rampung
Kerinduan sudah mulai terasa, padahal belum sampai rumah

MyMegawisata.com, MAKKAH – Hari ini kami tengah persiapan kepulangan ke tanah air, setelah usai melaksanakan rangkaian ibadah umroh sejak berangkat 6 Februari 2025 lalu ke tanah suci, Madinah – Makkah, selama 9 hari.
Rangkaian umroh yang dilaksanakan bersama Mega Wisata Travel, dimulai dari keberangkatan Direct Palembang – Madinah, setelah melaksakan ibadan di Masjid Nabawil dan berkunjung ke beberapa daerah bersejarah dan city tour ke beberapa tempat yang terkenal di Madinah, jamaah pun berangkat ke Makkah.
Di Makkah, 74 jamaah Mega Wisata dalam dua group yang dipimpin oleh Tour Leader Mega Wisata, Fitriyatin dan Sadam Husein, bersama Murhowif Muhammad Farid dan Maghriby Al Farisi, melakukan tawaf, sa’i dan tahallul serta rangkaian ibadah lainnya, sembari ikut melihat-lihat tempat bersejarah di Kota Makkah.
Jamaah juga mampir ke Kota Thaif naik Gondola atau kereta gantung listrik dengan teknologi canggih, sampai menikmati sejuknya wilayah tersebut. Jamaah tentu jalan-jalan juga ke Padang Arafah dan lainnya. Jamaah Umrah Mega Wisata usai Salat Subuh di Masjidil Haram, beberapa hari terakhir City Tour di Makkah dan sekitarnya
Jalan-jalan melihat tempat-tempat bersejarah, menurut Sadam Husein, tentu akan cukup menyenangkan, walau sedikit akan terasa Lelah, tetapi tempat yang akan dikunjungi begitu banyak makna dalam Sejarah Islam.
Pastinya hilang lelahnya kalau sudah bisa melihat wilayah yang menjadi tempat Rasulullah bermunajat bahkan menerima wahyu dari Allah, seperti Gua Hiro di Kawasan Jabal Nur.
Pembimbing Mega Wisata Ustadz Farid, mengatakan bahwa daerah-daerah yang akan dikunjungi dalam city tour ini, tentu dipilih agar memiliki mafaat bagi pengetahuan jamaah umroh yang bersama Mega Wisata.

Sejarah sangat perlu untuk diketahui, sehingga kita tahu apa yang pernah terjadi Ketika zaman Rasulkullah dan para sahabat masih menjalani berbagai petunjuk dari Allah dan juga bagaimana kondisi Rasulullah dan para sahabat pada masa itu.
Padang Arafah
Padang ini berada disebelah tenggara Masjidil haram yang berjarak sekitar 21 Kilometer dari kota Mekkah. Wukuf di padang Arafah merupakan rukun haji, ia menjadai inti dari ibadah haji yang karenanya tidak sah haji seseorang jika ia tidak melakukan wukuf di Arafah. Dalam Hadits yang diriwayatkan Imam At-Tirmidzi, Rasululloh SAW bersabda, “haji adalah arafah’. Jamaah juga mengunjungi Jabal Tsur.
Jabal Tsur adalah (Gunung Banteng) yaitu nama sebuah gunung di Arab Saudi, terletak di bagian bawah Mekkah di sebelah selatan distrik Al-Misfalah. Tinggi gunung mencapai 1.405 m (4.610 kaki).[2]
Ke Gunung Tsur
Wilayah ini juga dikunjungi. Gunung Tsur yang terkenal, karena menyimpan sebuah gua yang dikenal sebagai Ghar al-Thawr (Gua Banteng), di mana Nabi Muhammad dan rekannya Abu Bakar berlindung dari orang Quraisy, saat migrasi ke Madinah. Bagi kebanyakan umat Islam, gua tersebut memiliki makna religius, dan oleh karenanya banyak dikunjungi peziarah dan turis.
Lalu, Jamaah Mega Wisata juga ke Mina. Mina adalah sebuah lembah di padang pasir yang terletak sekitar 5 kilometer sebelah Timur kota Makkah, Arab Saudi. Ia terletak di antara Mekkah dan Muzdalifah.
Mina mendapat julukan kota tenda, karena berisi tenda-tenda untuk jutaan jamaah haji seluruh dunia. Dalam musim Haji, Mina didatangi oleh jamaah haji pada tanggal 8 Dzulhijah atau sehari sebelum wukuf di Arafah. Jamaah haji tinggal di sini sehari semalam sehingga dapat melakukan salat Dzuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan Subuh. Kemudian setelah sholat Subuh tanggal 9 Dzulhijah, jamaah haji berangkat ke Arafah.
Kota Muzdalifah
Muzdalifah adalah daerah terbuka di antara Mekkah dan Mina di Arab Saudi yang merupakan tempat jamaah haji diperintahkan untuk singgah dan bermalam setelah bertolak dari Arafah.
Luas Muzdalifah adalah sekitar 12,25 km², di sana terdapat rambu-rambu pembatas yang menentukan batas awal dan akhir Muzdalifah. Di Muzdalifah kalau jamaah haji mengumpulkan batu kerikil yang akan digunakan untuk melempar jumrah.
Bermalam di Muzdalifah hukumnya wajib dalam haji. Maka siapa saja yang meninggalkannya diharuskan untuk membayar dam. Dianjurkan untuk mengikuti jejak Nabi Muhammad SAW; bermalam hingga memasuki waktu salat Subuh, kemudian berhenti hingga fajar menguning.
Namun bagi orang-orang yang lemah, seperti kaum wanita, orang-orang tua dan yang seperti mereka, boleh meninggalkan Muzdalifah setelah lewat tengah malam. Setelah salat Subuh, jamaah haji berangkat menuju ke Mina.
Gua Hira
Jabal an-Nuur (disebut juga Jabal an-Nur atau Jabal Nur), atau diartikan dalam bahasa Arab, sebagai “Gunung Cahaya”, adalah sebuah gunung dekat kota Mekkah di Hejaz, Arab Saudi.
Di gunung ini terdapat sebuah goa kecil berukuran 1,75 hasta yang dikenal sebagai Ghar Hira atau Gua Hira. Tempat ini menjadi saksi atas munajat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dari puncak Jabal Nur, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Makkah dari ketinggian, termasuk Masjidil Haram yang terlihat jelas tanpa ada gangguan dari gedung-gedung tinggi. Untuk mengunjungi Jabal Nur, perjalanan harus dilakukan ke arah utara dari kota Makkah, dengan jarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram.
Gua Hira adalah tempat di mana malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menyampaikan wahyu pertama dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setelah wahyu pertama turun, melalui serangkaian peristiwa panjang, Muhammad diangkat sebagai nabi dan rasul hingga Isra dan Mi’raj.
Wahyu Diturunkan
Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Gua Hira menjadi titik awal cahaya Islam yang terus bersinar hingga saat ini. Beliau, dengan wahyu-Nya, mampu mengatasi kegelapan dan kesesatan yang melanda bumi pada masa itu dan bahkan hingga akhir zaman.
Alasan Rasulullah memilih berkhalwat di Gua Hira, Jabal Nur, dapat dipahami dari kecenderungannya sejak kecil untuk menyendiri. Beliau tidak suka bergaul ramai-ramai dan hal ini berlanjut hingga dewasa.
Demikian laporan, Fitriyatin dan Sadam Husein Tour Leader Mega Wisata dari tanah suci. Hari ini Kamis seluruh jamaah Mega Wisata akan bersiap-siap pulang ke tanah air melalui Bandara Jeddah, Arab Saudi. Diperkirakan esok Jumat 14/02-2025 sudah sampai kisaran pkl 12.00 di Palembang.(*)
Laporan: Fitriyatin dan Sadam Husein
Editor: Bangun Lubis