
MyMegawisata.com – Jamaah Umroh Mega Wisata hari ini, Senin, 3/03-2025, usai sudah melihat pemandangan Jabal Nur, atau diartikan dalam bahasa Arab, sebagai “Gunung Cahaya”.
Ini adalah sebuah gunung dekat kota Mekkah di Hejaz, Arab Saudi Gunung ini menjadi salah satu tempat yang paling istimewa dan sering dikunjungi di kota Mekkah.
Di gunung ini terdapat sebuah goa kecil berukuran 1,75 hasta yang dikenal sebagai Ghar Hira atau Gua Hira. Gunung ini memiliki tinggi 640 meter. Gunung ini juga dipercaya umat Muslim sebagai tempat di mana Nabi Islam Muhammad menerima wahyu pertama dari Allah melalui Malaikat Jibril.
“Rasanya pemandangan disini begitu indah. Kalaupun tanah bebatuan dan penuh debu, justru itu yang membuat keindahan tersendiri,”ujar Irwanto jamaah Mega Wisata yang ikut dalam Paket Umroh Ramadhan Mega Wisata.
Dia katakan, ketika mengunjungi Makkah atau melaksanakan ibadah umrah, Jabal Nur adalah tempat yang familiar bagi kaum Muslimin. Tempat ini menjadi saksi atas munajat Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Dalam sebuah literastur, disebutkan, Jabal Nur memiliki ketinggian sekitar 624 meter di atas permukaan laut dengan batuan yang terjal melapisi permukaannya, dan kemiringannya mencapai sekitar 60 derajat. Puncak Jabal Nur setinggi sekitar 200 meter dengan bentuk puncak yang tajam, dan diperlukan sekitar setengah jam untuk mendekatinya.
Dari puncak Jabal Nur, pengunjung dapat menikmati pemandangan indah kota Makkah dari ketinggian, termasuk Masjidil Haram yang terlihat jelas tanpa ada gangguan dari gedung-gedung tinggi. Untuk mengunjungi Jabal Nur, perjalanan harus dilakukan ke arah utara dari kota Makkah, dengan jarak sekitar 5 km dari Masjidil Haram.
Nama Jabal Nur berasal dari arti “gunung yang bercahaya”. Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam sering mengunjungi Jabal Nur, terutama di dalam Gua Hira, tempat beliau menyendiri dan merenungkan dari keramaian kota Makkah. Gua Hira adalah tempat di mana malaikat Jibril datang kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam, menyampaikan wahyu pertama dari Allah Subhanahu wa Ta’ala. Setelah wahyu pertama turun, melalui serangkaian peristiwa panjang, Muhammad diangkat sebagai nabi dan rasul hingga Isra dan Mi’raj.
Melihat Cahaya Islam
Wahyu Allah yang diturunkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam di Gua Hira menjadi titik awal cahaya Islam yang terus bersinar hingga saat ini. Beliau, dengan wahyu-Nya, mampu mengatasi kegelapan dan kesesatan yang melanda bumi pada masa itu dan bahkan hingga akhir zaman. Pemilihan nama Jabal Nur atau Gunung Cahaya untuk tempat yang biasa digunakan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam untuk merenung dan menerima wahyu tersebut tidaklah mengherankan mengingat peran vital Gua Hira dalam sejarah Islam.
Alasan Rasulullah memilih berkhalwat di Gua Hira, Jabal Nur, dapat dipahami dari kecenderungannya sejak kecil untuk menyendiri. Beliau tidak suka bergaul ramai-ramai dan hal ini berlanjut hingga dewasa. Saat mencapai usia 40 tahun, keinginan Rasulullah untuk menjauh dari keramaian semakin kuat, dan Gua Hira di Jabal Nur menjadi tempat ideal untuk berkhalwat.
Penulis/Editor: Bangun Lubis