Jamaah Umroh Mega Wisata Telusuri Jejak Sejarah Islam di Madinah

MyMegaWisata.com – Madinah, 14 April 2025 – Hari kedua di Tanah Suci menjadi momentum penuh makna bagi Jamaah Umroh Konsorsium Mega Wisata. Setelah menyelesaikan rangkaian ibadah umroh di Makkah – mulai dari thawaf, sa’i hingga tahallul – kini para jamaah menginjakkan kaki di Kota Nabi, Madinah al-Munawwarah.
Dilaporkan seorang jamaah Bapak Hendra, dengan semangat spiritual yang belum padam, setelah umroh di Makkah, pagi ini para jamaah melanjutkan perjalanan hati dan jiwa dalam agenda City Tour di Madinah. Di bawah bimbingan Tour Leader Mega Wisata, rombongan jamaah mengunjungi tiga tempat bersejarah: Masjid Quba, Kebun Kurma, dan Jabal Uhud.
Merasakan Kedamaian di Masjid Quba
Masjid Quba menjadi pemberhentian pertama. Inilah masjid pertama yang dibangun Rasulullah SAW dengan tangan beliau sendiri, dibantu para sahabat. Keistimewaan Masjid Quba tercantum dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 108, dan dijanjikan pahala umrah bagi siapa pun yang bersuci dari rumahnya lalu shalat di masjid ini.
Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW senantiasa mengunjungi Masjid Quba setiap hari Sabtu. Jejak suci itu kini diikuti oleh para jamaah Mega Wisata. Mereka mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, mengharapkan pahala dan keberkahan sebagaimana sabda Rasulullah.
Kebun Kurma: Surga Manis di Tengah Madinah
Perjalanan berlanjut menuju Kebun Kurma Madinah, yang terletak hanya 5 menit dari Masjid Quba. Dengan luas sekitar 25 hektar dan ditumbuhi lebih dari 1.600 pohon kurma, kebun ini bukan hanya lahan pertanian, tetapi juga saksi sejarah panjang sejak masa Rasulullah SAW.
Muhammad Farid menjelaskan bahwa kurma-kurma dari kebun ini menjadi sumber rezeki dan berkah. Para jamaah diajak menyaksikan proses budidaya kurma, mulai dari pembungaan hingga panen. Di toko Al-Barokah yang tersedia di area kebun, jamaah bisa membeli kurma unggulan seperti Ajwa (kurma Nabi), Sukkari yang manis berair, hingga Khalas yang legit bertekstur lembut.
“Alhamdulillah, hati kami terasa manis seperti kurma yang kami cicipi,” ujar Bapak Hendar, salah satu jamaah yang tampak terharu selama kunjungan.
Jabal Uhud: Gunung yang Mencintai dan Dicintai Rasulullah
Perjalanan spiritual hari ini ditutup dengan kunjungan ke Jabal Uhud. Gunung berwarna kemerahan ini berdiri sendiri sejauh 7 kilometer di utara Madinah. Ia adalah saksi bisu pertempuran dahsyat antara kaum muslimin dan pasukan Quraisy dalam Perang Uhud.
Dingin semilir menyapa para jamaah Mega Wisata saat kaki mereka menginjak tanah suci Uhud. Dengan penuh kekhusyukan, mereka mendengarkan kisah perjuangan para sahabat, terutama para syuhada yang gugur membela Islam. Salah satu jamaah, tampak menitikkan air mata saat mendengar penuturan tentang gugurnya Sayyidina Hamzah, paman Nabi SAW.
“Jabal Uhud bukan sekadar gunung,” kata Tour Leader Akhi Asep, “Ia adalah pelajaran. Bahwa kemenangan bukan hanya soal jumlah, tetapi keimanan dan ketaatan.”
Jamaah konsorsium Mega Wisata turut merasakan kedalaman spiritualitas dari ziarah ini. Mereka merenungi makna perjuangan, kesabaran, dan pentingnya menjaga keimanan di tengah godaan dunia.
Perjalanan hari ini tidak sekadar wisata religi. Ia adalah napak tilas cinta Rasulullah SAW kepada umatnya, jejak langkah perjuangan Islam, dan cermin bagaimana iman harus dirawat dalam setiap langkah kehidupan. Jamaah Mega Wisata tak hanya menapaki tempat-tempat bersejarah, tetapi juga membuka lembaran-lembaran baru dalam hati mereka.
“Terima kasih Mega Wisata, atas perjalanan yang tak hanya mengantar kami ke Tanah Suci, tapi juga ke kedalaman jiwa,” ujar salah satu jamaah menutup harinya.
Editor: Bangun Lubis