
MyMegawisata.com – Ada satu tempat yang sangat sayang dilewatkan jika kita umroh ke tanah suci. Yaitu sebuah perpustakaan besar yang menyimpan lebih 200.000 buku lebih.
Perpusataan itu berada di Masjid Nabawi. Perpustakaan ini memberikan kesempatan untuk menimba ilmu agama dan memperkaya pengetahuan.
Perpustakaan Masjid Nabawi berada di lantai dua dan dapat diakses dengan naik eskalator dari pintu 10 masjid. Begitu memasuki pintu perpustakaan, pengunjung akan disambut dengan ribuan buku yang teratur tersusun di rak-rak kayu. Di tengah-tengah rak, terdapat meja panjang dan bangku bagi lara pengunjung yang ingin membaca buku.
Di atas meja terdapat komputer yang memudahkan pengunjung dalam mencari dan membaca buku digital. Meskipun banyak pengunjung dari berbagai negara, suasana perpustakaan tetap tenang. Para pengunjung terlihat sibuk dan asyik membaca buku masing-masing.
Perpustakaan ini didirikan pada tahun 1352 H atau sekitar tahun 1933 M dan memiliki koleksi sekitar 180.000 jenis buku klasik dan modern dalam berbagai bahasa, termasuk buku-buku langka. Mayoritas koleksi buku perpustakaan ini berbahasa Arab.
“Di perpustakaan ini terdapat buku karya Imam Maliki yang usianya sudah ratusan tahun,” ujar Abdul Bari, penjaga perpustakaan.
Setiap rak buku dilengkapi dengan petunjuk klasifikasi buku yang tersedia. Seperti Tarikh Islam, Tafsir, Hadits Bukhari, Muslim, Daud, At Tirmidzi, An Nasai, Ibnu Majjah, Kamus, Buku Biografi, hingga Al-Jarkh wa At-Ta’dil. Tidak hanya buku agama, perpustakaan ini juga menyediakan buku pengetahuan umum, termasuk buku-buku tentang kesehatan, sastra, dan sains.
Salah satu hal menarik adalah adanya ruang khusus untuk buku-buku asing, termasuk buku-buku berbahasa Indonesia. Di ruang ini, buku-buku berbahasa Indonesia ditempatkan bersama dengan buku-buku asing lainnya, seperti bahasa Inggris, Spanyol, Filipina, Deutch, dan Turki.
Beberapa buku berbahasa Indonesia yang ada di perpustakaan ini antara lain Kitab Riyadhus Sholihin Jilid l karya Imam Abu Zakariya bin Syarif An Nawawi, “Ke Agungan Al Qur’an Al Karim” karya Syaikh Mahmud bin Ahmad bin Shalih Al Dosari, “Wanita Paling Bahagia di Dunia” karya ‘Aidh Al Qarni, “Halal dan Haram dalam Islam” karya Muhammad bin Shalih Al Utsmaini, “Al Quran untuk Dipaham dan Diam
Dalam tulisan, Bambang Irwanto, pada web banyuangi.time.co.id disebutkan, buku berjudul “Al Quran untuk Dipaham dan Diamalkan” penulis Junanda P Syarfuan terdapat di sini. Serta buku “Biografi Empat Imam Mazhab” penulis Abdul Aziz Asy-Syinawi.
Ong Hui Shiuan,26, mahasiswa Universitas Islam Madinah (UIM) mengaku kerap mengunjungi perpustakaan Masjid Nabawi untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Termasuk mengerjakan tugas-tugas kuliah. “Saya sering ke sini untuk baca-baca buku dan mencari data-data sebagai bahan seminar. Di sini sangat lengkap,” ujar mahasiswa asal Malaysia ini. (*)
Editor: Bangun Lubis