MyMegawisata.com – Hidup ini sangat singkat. Detik demi detik, menit ke menit, dan jam terus berlalu. Waktu tak terasa sudah pula mengikuti perjalanan, padahal esok lusa bisa jadi bukan milik kita lagi. Begitu berharganya waktu.
Bekerja pun begitu. Kalau kita masih melongo tidak langsung mengerjakan pekerjaan yang sudah diprogramkan sesuai jobdiksreption kita, maka Waktu habis, sore sudah menjelang. Makanya, waktu jangan disia-siakan
Mengatur waktu atau manajemen waktu terlihat sepele padahal cukup sulit untuk dilakukan. Sering kali kita menghabiskan seharian penuh hanya untuk menonton drakor, scrolling media sosial, menggosipkan tetangga samping rumah, bahkan tidur berlebihan.
Tanpa terasa waktu begitu cepat berlalu, ujian akhir di depan mata sedangkan tugas sama sekali belum dikerjakan. Sudah niat untuk memperbaiki namun bingung mulainya dari mana dan apa yang harus dilakukan sebenarnya.
Oleh karena itu, “Pergunakanlah lima perkara sebelum datang yang lima, hidupmu sebelum matimu, masa sehatmu sebelum sakitmu, waktu longgarmu sebelum datang kesibukanmu, masa mudamu sebelum masa tuamu, dan masa kayamu sebelum miskinmu.” (HR.Hakim dan Baihaqi).
Sesuatu yang sudah berlalu tak akan kembali lagi menemui anda. Prof DR Aid AlQorni, penulis buku La Tahzan mengemukakan, waktu kemarin akan pergi jauh meninggalkan hidup kita.
Makanya sebagai ummat yang beriman manfaatkanlah waktumu untuk selalu bersama Allah SWT, sebelum masa itu hilang darimu. Mamanfaatkan waktu juga akan memiliki manfaat yang besar untuk esok lusa dan massa yang akan datang.
Jangan Menyia-nyiakan Waktu
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap jiwa (diri) memperhatikan apa yang diperbuatnya untuk hari esok (akhirat), dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (Q.S. Al Hasyr : 18).
Semua perbuatan yang kita perbuat akan berpengaruh pada kehidupan kita baik masa kini maupun masa yang akan datang (sesudah mati). Hidup adalah untuk masa depan dan masa depan ada ditangan kita.“Kalau kamu berbuat baik, sebetulnya kamu berbuat baik untuk dirimu. Dan jika kamu berbuat buruk, berarti kamu telah berbuat buruk atas dirimu pula……….”(surat Al Isra’:7)
Dalam islam ada juga yang disebut sebagai manajemen waktu. Jika tidak menjalankan manajemen waktu dengan baik, kita pun akan hidup dengan sikap bermalas-malasan. Atau melalaikan waktu yang terus berjalan. Waktu pun akan terasa sia-sia hingga kita menjadi orang-orang yang merugi.
Rasulullah SAW bersabda, “ Ada dua nikmat yang kebanyakan orang merugi padanya, yakni waktu luang dan kesehatan.” (HR Bukhari). Jadi manfaatkan secara optimal waktu yang ada.
Untuk menerapkan hidup disiplin, kita bisa meniru cara manajemen waktu Rasulullah SAW yang sangat produktif. Rasulullah mengajarkan memanfaatkan waktu dengan baik mulai dengan menjaga disiplin beribadah, menjaga kontinuitas perilaku baik meski tidak harus banyak dan memanfaatkan waktu untuk segala kegiatan yang bernilai positif dari sudut pandang duniawi maupun ukhrawi.
Ibnu Umar radhiallahuanhuma pernah bercerita: Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam memegang pundak kedua pundak saya seraya bersabda : “Jadilah engkau di dunia seakan-akan orang asing atau pengembara “, Ibnu Umar berkata : “Jika kamu berada di sore hari jangan tunggu pagi hari, dan jika kamu berada di pagi hari jangan tunggu sore hari, gunakanlah kesehatanmu untuk (persiapan saat) sakitmu dan kehidupanmu untuk kematianmu “ (Riwayat Bukhori).
Waktu adalah Uang
Kutipan tersebut di atas adalah hadits ke-40 dalam Hadits Arbain Nawawi, yang memberikan pemahaman betapa Waktu begitu penting untuk dimanfaatkan.
Banyak orang-orang jurusan dunia yang berkata bahwa waktu adalah uang, hal ini menunjukkan bahwa waktu itu benar-benar berharga. Apalagi di dalam Islam, maka hal itu lebih berharga lagi dan sangat berharga.
Bahkan ulama pun ada yang berkata bahwa waktu adalah pedang, dalam kitab Al-Jawaabul Kaafi karya imam Ibnul Qayim rahimahullahu disebutkan bahwa Imam Syafi’i berkata,; “Waktu laksana pedang, jika engkau tidak menggunakannya maka ia yang malah akan menebasmu. Dan dirimu jika tidak tersibukkan dalam kebaikan pasti akan tersibukkan dalam hal yang sia-sia”.
Hal ini menunjukkan bahwa kita harus mengolah waktu ke hal-hal yang positif dan bermanfaat. Dan janganlah sekali-kali menggunakannya untuk hal-hal yang sia-sia. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Ada dua kenikmatan yang banyak dilupakan oleh manusia, yaitu nikmat sehat dan waktu luang” (Muttafaqun ‘alaih)
Ibnu Hajar dalam Fathul Bari membawakan perkataan Ibnu Bathal. Beliau mengatakan, “makna hadits ini adalah bahwa seseorang tidaklah dikatakan memiliki waktu luang hingga badannya yang sehat. Barang siapa yang mendapatkan seperti ini maka bersemangatlah agar tidak tertipu dengan lalai dari bersyukur kepada Allah atas nikmat yang diberikan-Nya.
Perhatikan Manajmen Waktu
Manajemen waktu yang efektif adalah dengan menyusun jadwal harian, bukan hanya membuat daftar to do list. Penjadwalan di sini berarti kita menyusun kegiatan atau tugas yang harus dan akan kita lakukan di waktu mendatang.
Kita bisa melakukannya di malam hari sebelum tidur. Buatlah daftar kegiatan yang akan dilakukan esok hari, kelompokan berdasarkan prioritas atau urgensi dari kegiatan tersebut. Setelah dikelompokkan, tuliskan juga kapan dan di mana kegiatan akan dilakukan, serta estimasi waktu yang diperlukan untuk setiap kegiatan.
Mengapa harus dibuatkan jadwal secara detail? Cal Newport, penulis buku Deep Work yang dikutip IDNTime.com, menguraikan bahwa daftar to do list saja tidak cukup, karena itu hanyalah sekadar pengingat. Kita harus mengetahui jadwal setiap kegiatan secara pasti agar waktu yang kita habiskan lebih efektif, pengerjaan tugas lebih fokus, dan semua tugas selesai tepat waktu.
Pagi hari merupakan waktu yang sangat cocok untuk memulai aktivitas. Bangun di pagi hari terbukti dapat memberikan banyak manfaat untuk kesehatan fisik, mental, emosional, serta spiritual seseorang.
Bangun tidur antara pukul 3-5 pagi dapat membantu meremajakan kulit, mempertahankan pola makan lebih sehat, meningkatkan fokus dan produktivitas seseorang, serta dapat menciptakan perasaan damai sepanjang hari. Kita dapat memulai hari hari salat subuh, olahraga kecil-kecilan, dan tentu membaca AlQuran.
Lalu, Ketika sudah di kantor mengerjakan pekerjaan yang mendapat urutan awal terlebih dahulu. Kita tidak boleh mengabaikan pekerjaan walaui sedikit, karena waktu terus mengejar. Begitu juga dengan kewajiban ibadah yang harus dikerjakan sehari-hari tidaklah baik untuk ditinggalkan.
Adakalanya kita lupa bahwa hidup ini hanya sementara. Kita jalani kehidupan di dunia ini juga telah diatur oleh Allah SWT. Allah sangat sayang dan senang kepada mereka yang mengerjakan pekerjaannya, tetapi ketika harus menjalankan ibadah , ia pun melakukannya. Ini tentu waktu jadi manfaat untuk kehidupan mencari nafkah dunia dan ibadah akhirat.
Namun, kita lupa sehingga terperdaya oleh kesenangan sesaat, kesenangan dunia yang melenakan dan terpengaruh dengan kemewahan dunia yang hanya hiasan, dan sementara, dan tempat singgah yang tidak memiliki arti bila tidak digunakan untuk beribadah pada Allah.
Penulis: Bangun Lubis