NEWSUTAMA

Mengenal Kota Makkah, Kota Kelahiran Nabi Muhammad Rasulullah

Banyak sejarah yang tercipta di sini. Dan disebut sebagai tanah suci

MyMegawisata.com Makkah secara resmi bernama Makkah al-Mukarramah (bahasa Arab, Makkat al-Mukarramah, har. Sebuah kota yang sangat dicintai oleh ummat Islam dunia. Mereka ke sana berhaji atau berumrah. Dimaknai sebagai tanah suci.

‘Makkah, Kota yang Mulia, (Ejaan tidak baku:) ‘Mekah’ atau ‘Mekkah’), adalah salah satu kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makkah, Arab Saudi.

Kota ini terletak 70 km (43 mi) ke daratan dari Jeddah di Laut Merah, di sebuah lembah kecil 277 m (909 ft) di atas permukaan laut. Populasi terakhir sebagaimana tercatat di laman wikipedia, berjumlah 2.150.000 jiwa pada tahun 2023.

Diperkirakan populasi metro pada tahun 2020 adalah 2,04 juta jiwa, membuat Makkah sebagai kota terpadat ketiga di kerajaan Arab Saudi. Peziarah yang berdatangan berjumlah tiga kali lipat dari penduduk setempat selama ibadah Haji setiap bulan Zulhijah.

Makkah merupakan tempat lahir dari Nabi Muhammad. Gua Hira yang terletak di atas Jabal an-Nur berada di kota Makkah dan gua tersebut merupakan lokasi yang umat Islam percaya bahwa al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Muhammad.

Mengunjungi Makkah untuk ibadah Haji merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu (pemenuhan rukun Islam). Masjidil Haram merupakan rumah bagi Ka’bah—diyakini dibangun oleh Ibrahim dan Isma’il – yang merupakan salah satu tempat suci dan patokan arah salat bagi umat Islam (kiblat), yang memperkuat makna suci dari kota Makkah bagi umat Islam.

Para penguasa Muslim, dahulu kala – baik dari dalam maupun dari sekitar wilayah tersebut telah lama mencoba untuk merebut kota Makkah dan mempertahankan kota tersebut dalam kekuasaannya.

Dengan demikian, seperti halnya kebanyakan wilayah Hijaz, kota tersebut mengalami berbagai perubahan rezim yang berulang pada bagian sejarahnya yang kaya.

Kota ini akhirnya ditaklukan dalam penaklukan Hijaz oleh Saudi yang dipimpin oleh Ibnu Saud dan sekutunya pada tahun 1925. Sejak itu, Makkah terlihat ekspansi yang luar biasa dalam ukuran dan infrastruktur dengan bangunan modern yang lebih baru seperti Menara Abraj Al Bait.

Bangunan tertinggi keempat di dunia dan terbesar ketiga berdasarkan luas lantai yang menjulang tinggi di atas Masjidil Haram. Pemerintah Saudi juga melakukan penghancuran beberapa bangunan bersejarah dan situs arkeologi, seperti Benteng Ajyad. Kalangan non-Muslim sangat dilarang untuk memasuki kota Makkah.

Umat Islam dari seluruh dunia mengunjungi kota Makkah, tidak hanya untuk ibadah Haji dan Umrah, tetapi juga sebagai turis untuk mengunjungi landmark wilayah tersebut, seperti Masjid Aisyah dan situs yang dikunjungi oleh jamaah Haji dan Umrah.

Baca Juga  Mengenal Tawaf, Macam dan Cara Melakukannya

Makkah sekarang menjadi rumah bagi dua bangunan termahal di dunia, Masjidil Haram yang senilai 100 miliar dolar AS dan kompleks Menara Abraj Al Bait yang senilai 15 miliar dolar AS.(Sumber dari buku Sejarah Makkah-red)

Kota ini merupakan lembah kering, dikelilingi pegunungan karang yang tandus dengan bangunan Ka’bah sebagai pusatnya. Dengan demikian, pada masa dahulu kota ini rawan banjir bila musim hujan sebelum akhirnya pemerintah Arab Saudi memperbaiki kota ini dan merenovasi kota ini. Seperti pada umumnya kota-kota di wilayah Arab Saudi, kota ini beriklim gurun.

Panjang lembah barat ke timur sekitar 3 km, sedangkan panjang lembah utara ke selatan sekitar 1,5 km. Kota ini dikelilingi oleh beberapa gunung, diantaranya Gunung Abu Qubais pada bagian timur, Gunung Abi Badidah (Kudai) dan Gunung Khundamah pada bagian selatan, Gunung Al Falj, Gunung Qaiqa’an, Gunung Hindi, Gunung Lu’lu dan Gunung Kada (gunung tertinggi) pada bagian utara.

Pada zaman dahulu hanya ada tiga jalan yang bisa dilalui untuk masuk Makkah, yaitu celah utara di kaki Gunung Al Falh, celah barat menuju Laut Merah dan celah selatan menuju Yaman

Sejarah Makah menjadi pelajaran penting bagi setiap umat Islam, sebab kota ini terdapat bangunan Ka’bah yang menjadi kiblat utama umat Islam di seluruh dunia ketika melakukan salah 5 waktu dan salat sunah lainnya.
Makah merupakan salah satu kota suci Islam dan ibukota Provinsi Makah, Arab Saudi. Kota Makah ini memiliki Masjidil Haram yang menjadi rumah bagi Ka’bah. Makah adalah kota kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, kota yang dijuluki sebagai kota tersuci di dunia ini juga menjadi lokasi yang umat Islam percaya bahwa al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Muhammad. Kota Makah sendiri memiliki sejarah panjang yang erat kaitannya dengan ajaran Islam. Untuk itu, anda perlu mengetahui sejarah dan asal usul Makah

Sejarah berdirinya Makah tak lepas dari peran Nabi Ismail dan Hajar sebagai penduduk pertama kota ini yang ditempatkan oleh Nabi Ibrahim atas perintah Allah SWT. Dalam perkembangannya, Nabi Ibrahim dan Nabi Ismaillah yang membuat Ka’bah.

Awalnya, Makah merupakan kota kecil yang tandus dan dikelilingi pegunungan. Kemudian banyak orang yang datang dan menetap di kosa kecil tersebut, salah satunya orang-orang Jurhum. Pada waktu itu, Nabi Ismail lantas menikah dengan putri Muzaz bin Amr (seorang tokoh dari kabilah Jurhum). Keturunan Nabi Ismail dari pernikahan ini kemudian berkembang menjadi penduduk Makah.

Baca Juga  Bikin Kita Penasaran, Melihat Zamzam Tower Menara Tertinggi di Depan Masjidil Haram

Pada masa berikutnya kota ini dipimpin oleh Quraisy yang merupakan kabilah atau suku yang utama di Jazirah Arab karena memiliki hak pemeliharaan terhadap Ka’bah. Suku ini terkenal dalam bidang perdagangan bahkan pada masa itu aktivitas dagang mereka dikenal hingga Damaskus, Palestina, dan Afrika.

Tokoh sebagai kepala kabilah Quraisy adalah Qussai yang dilanjutkan oleh Abdul Muthalib. Pada saat itu, Makah tidak berbentuk kerajaan, melainkan hanya sebagai tempat tinggal suku Quraisy. Pada musim panas, suku Quraisy biasa pindah ke Syam, sedangkan pada musim dingin pindah ke Yaman. Meskipun demikian, sudah ada pembagian jabatan di Makah.

Berikut ini jabatan yang telah memiliki tugas di Makah, yakni:

1. Hijabah (pemegang kunci pintu Ka’bah)
2. Siqaayah (pengawas mata air zam-zam)
3. Rifaadah (penyedia makanan bagi tamu Makkah)
4. Liwaa’ (pengatur panji perang)
5. Qiyaadah (pemimpin pasukan perang)

Kemudian pada tahun 571, Nabi Muhammad SAW keturunan langsung dari Nabi Ismail serta Qussai, lahir di kota ini dan tumbuh dewasa. Pertama kali menerima wahyu dari Allah SWT namun ajarannya ditolak kaumnya yang saat itu masih berada dalam kegelapan pemikiran (Jahiliah) sehingga berpindah ke Madinah. Setelah Madinah berkembang, akhirnya Nabi Muhammad SAW kembali lagi ke Makah dalam misi membebaskan kota Makah tanpa pertumpahan darah yang dikenal dengan (Fathul Makah) pada tahun 630 (8 Hijriyah).

Pada masa selanjutnya Makah berada di bawah administrasi Khulafaur Rasyidin. Pada masa ini, Makah tidak dijadikan pusat pemerintahan. Sebab pusat pemerintahan Khulafaur Rasyidin tetap berada di Madinah.
Setelahnya, Makah berada di bawah administrasi para Khalifah yang saat itu berkuasa di Damaskus (Dinasti Ummayyah), Bagdad (Dinasti Abbasiyah), dan Istanbul (Usmaniah).

Kemudian setelah hancurnya sistem kekhalifahan, kota ini dikuasai oleh Syarif Makkah yang ikut melawan pemerintah Usmaniah dan tak selang beberapa lama berhasil direbut serta disatukan dalam pemerintahan Arab Saudi oleh Abdul Aziz bin Saud yang kemudian menjadi pelayan bagi kedua kota suci Islam, yakni Makah dan Madinah.

Tentu kita akan berkunjung ke sana, untuk berhaji dan juga umrah. Kita berniat dan berdoa sehingga Allah memanggil kita semua untuk bisa melaksanakan ibadah yang sangat mulia. Labbaik Allohumma Labbaik, Labbaikkalasyarikalaka labbaik. Innal hamda wanikmata walakalmulk lasyauikalaka.

Editor: Bangun Lubis

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button