Mengunjungi Jabal Uhud, Gunung yang Kelak Berada di Surga
Jabal Uhud adalah saksi peperangan dalam sejarah Islam
MyMegawisata.com – Kalau kita melaksanakan umrah atau haji, pastilah diajak ke Jabal Uhud, sebuah gunung yang sangat tenar dan memiliki Sejarah besar dalam dunia Islam. Berada di Kawasan Kota Madinah, Arab Saudi. Gunung ini terletak di sebelah utara Masjid Nabawi, sekitar 5 kilometer dari pusat kota Madinah.
Jabal Uhud merupakan salah satu tempat bersejarah dan monumen penting dalam sejarah Islam. Gunung ini menjadi saksi pertempuran antara kaum muslimin dan pasukan kafir Quraisy Makkah pada tahun 625 Masehi.
Gunung ini salah satu gunung yang menyendiri alias tidak tersambung dengan gunung yang lain. Gunung tersebut dinamakan Gunung Uhud atau Jabal Uhud yang menyimpan sejarah perjuangan Islam di zaman Rasulullah Shollollohualaihi wassallam.
Bagi umat Islam yang pernah haji atau umrah tentu sudah tidak asing lagi dengan Gunung Uhud. Memang, gunung ini menjadi salah satu tempat yang sering diziarahi oleh pengunjung. Jika telah menziarahi Gunung Uhud berarti ia telah melihat bukit yang ada di surga (Para Ulama Menyebut demikian-pen).
Sebab, Gunung Uhud akan ada di surga sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadis. “Jika kita ingin melihat bukit yang ada di surga, maka ziarahlah ke Bukit Uhud. Rasulullah Shollollohualaihi wassallam bersabda, ‘Bukit Uhud adalah salah satu dari bukit-bukit yang ada di surga’,” demikian hadis yang diriwayatkan oleh Bukhari.
Terlepas dari itu, di balik keistimewaan yang dijanjikan bakal ada di surga, Gunung Uhud memiliki sejarah yang penting untuk diketahui umat Islam. Sejarah ini terjadi pada zaman Rasulullah Shollollohualaihi wassallam yang mengakibatkan gugurnya pada sahabat nabi.
Berdasarkan sejarahnya, Gunung Uhud menjadi lokasi peperangan antara kaum muslimin melawan kaum musyrikin Makkah. Pertempuran yang terjadi pada 15 Syawal 3 H atau Maret 625 M ini kemudian dikenal dengan perang Uhud.
Perang Uhud terjadi karena keinginan balas dendam kaum kafir Quraisy setelah kekalahannya dalam perang Badar. Kaum musyrikin Makkah yang dipimpin Khalid bin Walid (sebelum masuk Islam) membuat strategi dan menyerbu umat Islam ke Madinah.(Sejarah Islam-dok)
Mengetahui kaum Quraisy akan menyerbu umat Islam, Rasulullah Shollollohualaihi wassallam memerintahkan barisan pasukan muslim menyongsong kaum kafir di luar Kota Madinah.
Kemudian Rasulullah Shollollohualaihi wassallam mengatur strategi perang, di antaranya menempatkan 50 pasukan pemanah di atas Gunung Uhud. Sementara pasukan lain menunggu di celah bukit.
Peperangan ini nyaris dimenangkan oleh pasukan muslim yang berjumlah 700 orang. Namun, pasukan pemanah yang berada di atas Gunung Uhud tergiur dengan harta kaum musyrikin yang tergeletak. Hingga akhirnya mereka turun dari bukit. Tentu ini sudah melanggar perintah Rasulullah Shollollohualaihi wassallam yang seharusnya pasukan pemanah tetap berada di atas Gunung Uhud.
Akhirnya, pasukan muslim mendapat serangan balik dari kaum musyrikin Makkah. Akibatnya banyak yang gugur dari peperangan ini. Sebanyak 70 sahabat gugur sebagai syuhada. Salah satu yang gugur di antaranya adalah paman Rasulullah Shollollohualaihi wassallam Hamzah bin Abdul Muthalib.
Para syuhada itu dimakamkan di tempat mereka gugur, di sekitar Gunung Uhud. Nabi Muhammad Rasulullah Shollollohualaihi wassallam sendiri dalam peperangan tersebut mendapat luka-luka. Dan sahabat-sahabatnya yang menjadi perisai untuk Rasul gugur karena badannya dipenuhi anak panah.
Gunung Uhud terbentuk dari batu granit warna merah memanjang dari tenggara ke barat laut dengan panjang tujuh kilometer dan lebar hampir tiga kilometer.
Gunung ini adalah gunung terbesar dan tertinggi di Madinah. Di kaki gunung bagian selatan terdapat pemakaman para syuhada, salah satunya adalah Hamzah bin Abdul-Muththalib paman dan saudara sepersusuan Nabi Muhammad Shollollohualaihi wassallam.(*)
Editor: Bangun Lubis