Melirik Dunia Wisata Sumsel yang Makin Menarik
Wisata Sumsel dengan keunggulan obyek bersejarah
MyMegawisata.com – Dunia pariwisata Sumatera Selatan, sudah demikian bergeliat jika melihat pencanagannya yang sudah berpuluh-puluh tahun sebagai daerah kunjungan wisata nasional. Sekalipun begitu tentu masih perlu ada penataan di sana-sini sehingga maksimalitas dunia kepariwisataan daerah ini makin terus berkembang.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Sumatera Selatan, Herlan Aspiudin, kepada MyMegawisata.com, Jumat (19/07-2024) mengatakan, bahwa kepariwisataan Sumsel telah lama menarik bagi pengunjung luar daerah, sekalipun masih tetap perlu penataan.
Apalagi, daerah ini banyak sekali obyek wisata yang menarik, seperti obyek wisata alam hutan, pegununan dan perairan seperti sungai. “Kalau Mau Jalan-Jalan Di Sumsel tentu tujuannya banyak, yang menarik,”ujar Herlan.
Herlan yang menerima kunjungan Ibu Nurmala Dewi dari Tim Mega Wisata Tour and Travel, menunjuk obyek wisata yang tidak kalah banyak untuk dikunjungi di Kota Palembang, seperti Kawah Tengkurap di Kota Palembang, Quran Besar, dan juga wisata alam di Lahat dan Pagaralam.
Ia mengemukakan, jalan-Jalan alias traveling atau berwisata, di Sumatera Selatan, sangat banyak tujuannya. Mau melihat laut, agak jauh sedikit keluar iliran Sungai Musi. Mau lihat betapa indahnya dan sejuknyanya alam bolehlah kita jalan ketujuan wisata di Pagaralam. Kalau ingin menikmati alam sekalian mandi di bawah air terjun juga banyak banget lokasinya di Lahat dan beberapa daerah di Sumsel.
Rasakan Kesejukan Di Bawah Guyuran Air Terjun
Herlan memberikan gambaran seperti, jalan-jalan menuju ke salah satu kabupaten yang ada di Sumatera Selatan. Kabupaten itu ialah Lahat, sebuah kabupaten yang berjarak 220,4 kilometer dari Kota Palembang. Alam Lahat ternyata menyimpan pesona wisata yang luar biasa. Di sana terdapat kurang lebih 76 air terjun. Oleh sebab itu kabupaten yang mempunyai motto sekanti setungguan, layak dijadikan salah satu tujuan wisata yang menarik untuk anda.
Curup Maung adalah lokasi Air Terjun yang sangat menyejukkan. Untuk menuju lokasi ini Anda harus menempuh jarak sekitar 25 Km dari ibukota Lahat atau 220 Km dari Palembang. Untuk mencapai lokasi air terjun yang memiliki ketinggian sekitar 80 meter ini, Anda harus tracking menyusuri kebun kopi dengan jalanan yang sedikit licin. Saat telah mendekat ke air terjun, suara gemericik air membuat Anda tak sabar mencapai lokasi air terjun ini.
Ketika sampai 50 meter berada didekat air terjun akan terlihat pemandangan yang bikin merinding. Air terjun yang terletak daerah Gumai Ulu ini memiliki pemandangan yang masih alami.
Air terjun curup maung sangat unik dimana aliran airnya mengalir begitu harmoni diantara bebatuan dan rerumputan. Rasanya sayang kalau Anda tidak menceburkan diri ke air terjun yang sangat indah ini. Tapi hati-hati ya jika Anda ingin berenang karena arus sungai di bawahnya sangat deras. Tunggu apalagi, jadikan air terjun ini sebagai tujuan wisata Anda.
Bertualang Di Alam Lepas Pagaralam
Jika anda adalah petualang dan hobi jalan-jalan yang lebih suka dengan pemandangan alam lepas, bermain di alam liar dengan menikmati kesejukan udara hutan dan membasuh wajah dengan beningnya sungai di hutan tidak ada salahnya mengunjungi tempat-tempat tujuan wisata alam di Pagaralam. InsyaAllah akan memberikan pengalaman wisata baru dan menyegarkan.
Tujuan yang sangat nikmat adalah Gunung Dempo. Iya memiliki pesona yang indah terutama melihat dengan lepas kebun teh yang menghijau. Tak heran jika Gunung Dempo selalu menjadi salah satu destinasi wisata alam yang banyak dikunjungi wisatawan asal Sumatera Selatan.
Gunung Dempo, terletak di Pagaralam yang berbatasan dengan Bengkulu dan Sumsel, Gunung Dempo dapat ditempuh dari Kota Palembang.
Gunung Dempo memiliki ketinggian sekitar 3.159 mdpl, sehingga memiliki keanekaragaman hayati yang beragam. Mulai dari tumbuhan perdu hingga daerah hutan yang memiliki aliran sungai dengan air yang jernih. Tak heran jika banyak pendaki yang menjadikan Gunung Dempo sebagai tujuan pendakian mereka.
Datangi Semua Tempat Wisata Di Kota Palembang
Kalau ke Palembang jangan lupa singgah di beberapa tempat dalam wilayah Kesultanan Palembang Darussalam ini. Kesultanan Palembang Darussalam adalah suatu kerajaan Islam di Indonesia yang berlokasi di Kota Palembang. Kesultanan ini diproklamirkan menjadi kerajaan Islam oleh Sri Susuhunan Abdurrahman.
Malthe Conrad Bruun (1755-1826) seorang petualang dan ahli geografi dari Perancis mendeskripsikan keadaan masyarakat dan kota kerajaan waktu itu, yang telah dihuni oleh masyarakat yang heterogen terdiri dari Melayu, Jawa, Tionghoa, Siam, serta juga disebutkan bangunan yang telah dibuat dengan batu bata hanya sebuah vihara dan istana kerajaan.
Pada masa Kesultanan Palembang Darussalam, yang dipimpin Sultan Mahmud Badaruddin (SMB), dibangunlah sebuah Mesjid Palembang yang sekarang Mesjid Agung. Di sekitarannya terdapat Rumah Sultan yang dinamai Rumah SMB II. Anda mau tahu banyak sejarah yang perlu dikunjungi.(*)
Masjid Cheng Hoo Palembang
Selain Mesjid Agung yang sangat tepat selain sebagai tempat beribadah, juga terdapat Masjid Cheng Hoo Palembang. Mesjid ini sebenarnya bernama Masjid Al Islam Muhammad Cheng Hoo Sriwijaya Palembang adalah Masjid bernuansa Muslim Tionghoa yang berlokasi di Jakabaring Palembang.
Masjid ini didirikan atas prakarsa para sespuh, penasehat, pengurus Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI) Sumsel, dan serta tokoh masyarakat Tionghoa di sekitar Palembang. Di Mesjid dapat ditemui seorang imam baru yang sudah hafal 30 juz dari kitab suci umat Islam, Al-Quran.
Selain itu, Mesjid yang dibangun dengan perpaduan unsur Cina, Arab dan Melayu ini diawali dengan peletakkan batu pertama 2003. Sekarang Masjid ini sudah cukup fisible dan nyaman, karena lokasinya yang juga tak kalah bagus dan tepat.
Bermain Di Benteng Kuto Besak
Kuto Besak adalah bangunan keraton yang pada abad XVIII menjadi pusat Kesultanan Palembang. Gagasan mendirikan Benteng Kuto Besak diprakarsai oleh Sultan Mahmud Badaruddin I yang memerintah pada tahun 1724-1758 dan pelaksanaan pembangunannya diselesaikan oleh penerusnya yaitu Sultan Mahmud Bahauddin yang memerintah pada tahun 1776-1803.
Sultan Mahmud Bahauddin ini adalah seorang tokoh kesultanan Palembang Darussalam yang realistis dan praktis dalam perdagangan internasional, serta seorang agamawan yang menjadikan Palembang sebagai pusat sastra agama di Nusantara. Menandai perannya sebagai sultan, ia pindah dari Keraton Kuto Lamo ke Kuto Besak. Belanda menyebut Kuto Besak sebagai nieuwe keraton alias keraton baru.
Benteng ini mulai dibangun pada tahun 1780 . Dibangun dengan menggunakan semen perekat bata dan batu kapur yang ada di daerah pedalaman Sungai Ogan ditambah dengan putih telur. Waktu yang dipergunakan untuk membangun Kuto Besak ini kurang lebih 17 tahun. Keraton ini ditempati secara resmi pada hari Senin pada tanggal 21 Februari 1797.
Melihat dengan dekat, sembari melihat jembatan Ampera dan menikmati Indahnya Sungai Musi. Belum tentu kan, semua anda warga kota pernah ke sana, apalagi masyarakat Sumsel. Makanya, sekarang mari kita lihat bagaimana cantiknya Benteng Kuto Besak di Palembang.(*)
Reporter : Dody Saputra
Editor: Bangun Lubis