MyMegawisata.com – Raudhah di Masjid Nabawi adalah tempat mulia yang dicintai Allah. Di masjid ini, area Raudhah terletak diantara makam Rasulullah SAW dan mimbar tempat Nabi Muhammad berkhotbah semasa hidupnya. Ini menjadi tempat khusus yang selalu ramai dikunjungi jemaah haji dan umrah.
Berziarah ke Raudhah merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang dilakukan dalam ibadah haji maupun umrah. Raudhah dalam bahasa Arab merujuk pada taman atau kebun yang ditanami pohon-pohon indah. Secara khusus, Raudhah merupakan area tertentu di dalam Masjid Nabawi.
Bukan sekedar berkunjung, terdapat beberapa amalan Raudhah di Masjid Nabawi yang baik untuk dilakukan. Amalan Raudhah ini didasarkan pada anjuran bagi umat Muslim untuk memperbanyak doa di tempat yang mustajab, salah satunya Raudhah di Masjid Nabawi yang mulia di mata Allah.
Dengan begitu, penting bagi kita untuk mengetahui berbagai amalan Raudhah di Masjid Nabawi yang dianjurkan. Meski tidak mudah dan selalu ada risiko untuk berebut dengan jemaah lain, namun dengan niat tulus maka Allah akan memudahkan tamu undangannya untuk beribadah dengan baik.
Selain itu, terdapat manfaat keutamaan yang bisa didapatkan jika Anda banyak berdoa dan melakukan amalan baik saat berziarah ke Raudhah Masjid.
Berikut amalan Raudhah di Masjid Nabawi dan keutamaannya yang perlu di ketahui.
Sebelum mengetahui amalan Raudhah di Masjid Nabawi, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan Raudhah. Secara singkat, telah dijelaskan bahwa Raudhah adalah suatu kebun atau taman yang indah.
Di Masjid Nabawi, Raudhah adalah suatu tempat yang berada di antara makam Nabi Muhammad SAW dan mimbar tempat beliau melakukan khotbah. Bukan hanya itu, tempat ini juga selalu digunakan Nabi Muhammad shalat sampai akhir hayatnya.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah pernah bersabda, “Dari Abdullah bin Zaid Al-Mazini, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: Tempat di antara rumahku (makam) dan mimbarku ini adalah Raudhah (kebun) di antara beberapa kebun surga. (HR. Bukhari)”.( Tulisan Lidia Maryati)
Dalam penjelasan lain, para ulama menyebutkan dua makna dari Raudhah. Pertama, Raudhah adalah suatu tempat mulia yang dicintai Allah dan akan dipindah ke surga. Kedua, Raudhah dimaknai sebagai salah satu tempat jika orang beribadah di tempat tersebut akan mengantarkannya masuk surga.
Amalan yang Dianjurkan di Raudhah
Dalam rangkaian ibadha haji dan umrah, ribuan orang selalu datang berkunjung ke Raudhah untuk mendapatkan kebaikan tersebut. Bahkan, banyaknya jemaah yang ingin masuk, harus mengantri hingga berdesakan untuk bisa masuk ke tempat mulia tersebut.
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah ketika ditanya mengenai hadits:“antara rumahku dan mimbarku adalah taman (raudhah) dari taman-taman surga”
Beliau menjelaskan: “hadits ini diriwayatkan oleh At Tirmidzi dari Ali bin Abi Thalib dan Abu Hurairah dan beliau menilai hadits ini hasan gharib dari Ali. Juga diriwayatkan oleh Imam Ahmad, Muslim dan selainnya dari jalan lain yang di dalamnya terdapat tambahan:‘dan mimbarku (kelak) akan berada di atas telagaku‘
Makna hadits ini menyatakan bahwa area tersebut (raudhah) memiliki kemuliaan dan keutamaan. Barangsiapa yang shalat di sana seakan-akan ia telah duduk di taman dari taman-taman surga.
Sehingga menjadikan shalat yang dilakukan di sana berpahala banyak. Sebagaimana juga shalat di bagian masjid Nabawi yang lain dilipat-gandakan pahalanya 1000 kali dari shalat di masjid lain kecuali masjidil haram”
Berada di Raudhah Sangat Disunnahkan
Syaikh Abdullah bin Jibrin rahimahullah juga mengatakan: “raudhah adalah area di sekitar mimbar yang biasa digunakan oleh Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam untuk berkhutbah. Berdasarkan hadits yang telah disebutkan di atas, raudhah ini termasuk dalam taman-taman surga. (Dikutip dari laman muslim.or.id)
Oleh karena itu disunnahkan shalat di raudhah baik shalat fardhu ataupun shalat sunnah. Demikian juga disunnahkan i’tikaf atau duduk untuk berdzikir atau membaca Al Qur’an di sana. Karena beribadah di sana terdapat pelipat-gandaan pahala”
Jangan Sampai ada Keselahan
Walaupun dianjurkan beribadah di raudhah, para ulama juga memperingatkan beberapa kesalahan yang wajib dijauhi ketika berada di-raudhah. Diantaranya adalah:
• Ikhtilath (campur-baur) antara lelaki dan wanita di-raudhah
• Ngalap berkah kepada kuburan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan cara mengusap-usap dindingnya atau dengan cara lainnya
• Masuk ke raudhah bermaksud untuk mendekat kepada kuburan Nabi dan beribadah kepada kuburan Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam
• Ngalap berkah dengan mimbar Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam dengan cara mengusap-usapnya
Syaikh Abdullah bin Jibrin menjelaskan, “kami berpandangan bahwa tidak boleh bagi wanita untuk shalat di raudhah jika di sana ada para lelaki, atau jika dikhawatirkan mereka terlihat oleh para lelaki. Juga tidak dibolehkan jika tujuan masuk ke raudhah adalah untuk mendekati kuburan Nabi. Adapun jika di masjid tidak terdapat lelaki maka tidak mengapa wanita masuk ke raudhah yang letaknya antara mimbar dan rumah Nabi untuk melakukan shalat atau ibadah sunnah lainnya”.
Beliau melanjutkan, “Dan tidak diperbolehkan juga baik bagi wanita maupun laki-laki untuk mengusap-usap dinding kuburan Nabi atau pun mengusap-usap mimbar Nabi ataupun benda lainnya yang ada di raudhah. Yang pasti jangan lupa shalat di situ.(*)