UTAMA

Pembelaan Islam terhadap Kepribadian

Oleh: Albar Santosa Subari – Pegiat Literasi Dakwah Islam

Dalam pemeliharaan kepribadian seorang muslim, Islam menempatkan nilai-nilai dasar berupa keamanan, ketetapan, dan kehormatan sebagai landasan utama. Ajarannya tidak berhenti pada tataran konsep, melainkan mengarah pada pembentukan pribadi yang mampu menjaga martabat dirinya serta melindungi kehormatan sesama kaum muslimin.

Karena itu, seorang muslim tidak dibenarkan melakukan sesuatu yang dapat merugikan orang lain, baik dengan tangan maupun lisannya. Kesempurnaan keislaman seseorang tercermin dari kemampuannya menjaga hubungan dengan sesama, menebar kedamaian di antara mereka, serta tidak menyakiti siapa pun di sekitarnya.

Kepribadian muslim yang sejati tampak dalam ucapan yang baik dan perilaku yang terpuji. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Abdullah bin Umar r.a., bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Seorang muslim adalah orang yang kaum muslimin selamat dari gangguan lisan dan tangannya. Dan seorang muhajir (yang berhijrah) adalah orang yang meninggalkan larangan-larangan Allah.”(HR. Bukhari)

Baca Juga  Pembekalan Manasik Jamaah Mega Wisata Agar Umroh Sesuai Sunnah

 

Islam sangat mengutamakan kemuliaan pribadi dan menjaga agar tidak ada seorang pun dari kaum muslimin yang dihinakan. Islam menghendaki agar setiap muslim memiliki kepribadian yang mulia, penuh kasih sayang, dan menjalin persahabatan yang tulus. Dengan cara itulah terbentuk akhlak mulia dan tindakan-tindakan terpuji, yang menjadi dasar hubungan kemanusiaan yang damai dan penuh cinta.

Apabila semua itu diamalkan di dunia, maka di akhirat ia akan memetik pahalanya — karena telah menjalani hidup dengan kebajikan dan memberi manfaat bagi sesama. Itulah kepribadian yang diharapkan Rasulullah SAW: pribadi yang teguh etikanya, luhur akhlaknya, dan jauh dari perbuatan sia-sia.

Beliau bahkan memperingatkan tentang orang yang tampak beramal saleh, namun di sisi lain banyak menyakiti orang lain, sehingga amalnya menjadi sia-sia di hari kiamat. Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga  Mega Wisata Hadirkan Promo Menarik di Garuda Travel Festival 2025

 

“Tahukah kalian siapa orang yang bangkrut?”

> Para sahabat menjawab, “Orang yang bangkrut di antara kami adalah yang tidak memiliki dirham dan harta benda.”

Beliau bersabda, “Sesungguhnya orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa pahala shalat, puasa, dan zakat, tetapi ia juga pernah mencaci maki orang lain, menuduh, memakan harta orang lain, menumpahkan darah, dan memukul sesama. Maka diberikanlah kebaikannya kepada orang-orang yang pernah ia zalimi. Jika kebaikannya habis sebelum terbayar semua, maka dosa-dosa mereka ditimpakan kepadanya, hingga akhirnya ia dilemparkan ke dalam neraka.” (HR. Muslim)

Begitulah Islam menjaga dan membela kepribadian seorang muslim — agar hidupnya penuh kedamaian, lisannya bersih, hatinya tenang, dan amalnya selamat di sisi Allah SWT.

 

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button