NEWSTOUR'S & TRAVEL

Melirik Keunikan Obyek Wisata di Singapore

Mymegawisata.com – Kalau mau liburan tentu lihat-lihat dulu kota dan negera yang mau dikunjungi. Misalnya di Singapore, ada banyak keunikan yang bisa kita saksikan ketika berkunjung dan berlibur negeri Singa ini.

Salah satu keunikan itu adalah Katong. Sebuah daerah yang terletak di bagian tenggara Singapura. Hanya berjarak 30 menit dari bandara Changi, Katong merupakan salah satu destinasi wisata terbaik di Singapura.

Ramah Muslim

Katong memang tidak sebegitu populer jika dibandingkan kawasan Marina Bay, Bugis, dan China Town di Singapura.

Namun Katong dapat menjadi pilihan destinasi wisata bagi yang ingin menjelajahi Singapura dengan sisi yang berbeda, khususnya bagi pencinta sejarah, budaya, dan kuliner.

Distrik ini adalah wujud nyata budaya peranakan tradisional Singapura, dengan atmosfer abad ke-20 yang masih terawat dengan sangat baik.

Kawasan yang dulunya adalah perkebunan kelapa ini awalnya adalah tempat berlibur akhir pekan para kaum elit.

Katong kemudian berkembang menjadi pemukiman kaum peranakan pinggir kota pada awal abad ke-20.

Saat ini Katong masih mempertahankan budaya peranakan yang tampak lewat arsitektur rumah-toko (ruko) kuno dan tempat makan yang bertahan antar generasi.

Katong terkenal sebagai surga makanan peranakan di Singapura dan tempat menjelajah budaya peranakan yang unik.

Apalagi Katong ramah Muslim sehingga bisa menjadi pilihan jika berlibur di Singapura.

Ragam Kegiatan 

Mengutip jakka2traveller.com dan Cnnindonesia com, berikut rekomendasi kegiatan wisata Peranakan sekaligus ramah Muslim di Katong :

Village Hotel Katong. (Foto : Hotelmix.id)

– Seperti Orang Lokal 

Katong merupakan kawasan yang tepat bagi yang ingin merasakan seperti apa kehidupan sehari-hari orang lokal Singapura.

Di sini terdapat banyak hotel butik yang berlokasi tepat di daerah pemukiman rumah warga lokal. Inilah yang menjadi daya tarik Katong bagi pelancong.

Anda dapat merasakan kehidupan ala warga lokal dan berinteraksi langsung dengan mereka.

Kawasan ini juga cocok untuk pilihan para foodies menginap, karena di sekeliling tempat penginapan terdapat banyak makanan Singapura yang legendaris.

Penginapan di Katong juga memiliki arsitektur khas peranakan, membuatnya instagrammable dan menarik untuk dijadikan latar berfoto.

Untuk penginapan, ada beberapa rekomendasi hotel yang sudah mendapat sertifikat SG Clean di Katong. Bisa menjadi pilihan menginap yang aman dengan pengalaman berbeda.

Antara lain Santa Grand Hotel East Coast, Hotel Indigo Singapore Katong, Champion Hotel, dan Village Hotel Katong.

Foto : Tripadvisor

– Hunting Foto 

Salah satu aktivitas menyenangkan yang bisa kamu lakukan di Katong adalah hunting foto. Kamu bisa memotret objek menarik untuk fotografi jalanan atau bersenang-senang dengan cara selfie di lorong-lorong bangunan.

Sepanjang Katong dan Joo Chiat merupakan spot foto yang menarik karena arsitektur peranakan kuno pada bangunan dengan warna-warni pastel. Ada pula mural atau lukisan dinding dari seniman lokal seperti mural High Tide yang bergambar ombak di belakang lorong Koon Seng Road.

Baca Juga  Jamaah Umroh Mega Wisata: “Kami Akan Kembali Lagi Ke Tanah Suci”

Mural buatan Helene Le Chatelier menceritakan kawasan Joo Chiat yang dahulunya adalah daerah pantai. Ada puisi buatan Christine Chia juga di mural ini.

Kemudian, ada mural A History of Healing di Scanteak Showroom karya TYC Studios. Dahulu, gedung tempat mural ini adalah klinik kesehatan ibu dan anak untuk meningkatkan harapan hidup anak-anak pada masa perang.

Masih ada mural Medleyalley, mural kembar dalam dua sisi lorong dinding kuning. Mural ini bergambar motif khas Peranakan dengan warna ceria. Mural ini dibuat oleh seniman Nicia Lam, Valerie Neo, Novena Angela dan Yillish Lam.

Laksa Katong. (Foto : Cy Eats)

 Wisata Kuliner Legendaris

Puas berfoto, saatnya istirahat untuk mengisi perut dan melegakan dahaga. Katong adalah kawasan kuliner terkenal di Singapura. Di sini ada banyak sekali kuliner legendaris ramah Muslim yang bisa kamu coba.

Makan laksa adalah agenda wajib yang sayang dilewatkan saat berkunjung ke Katong.

Laksa di Katong bisa dikatakan makanan yang mewakili Singapura dan membedakannya dari jenis laksa dari negara lain.

Laksa Katong berupa sajian mi putih dari tepung beras dengan kuah kaldu udang yang memiliki rasa gurih dan pedas nan segar.

Biasanya Laksa Katong disajikan dengan kerang dan fish cake atau dikenal sebagai otak-otak di Indonesia. Ciri khas lain dari Laksa Katong adalah isiannya berukuran sekali gigit, jadi bisa dimakan dengan mudah tanpa bantuan sumpit.

Ada dua kedai laksa legendaris di area Katong yang sama-sama menyajkan rasa laksa orisinal, yaitu 328 Katong Laksa dan Kedai Janggut Laksa. Keduanya adalah kedai laksa yang ramah Muslim.

Setelah menikmati laksa, jangan lupa untuk mencicipi kue peranakan di Katong. Camilan klasik ini dibuat dengan bahan berkualitas tinggi dan cocok untuk sarapan atau minum teh sore.

Kue juga menjadi salah satu ciri khas budaya makanan peranakan di Singapura, karena banyak resepnya tetap bertahan antar generasi.

Jika ingin roti datang lah ke Micro Bakery and Kitchen Red House. Dari penampakan bangunan, kafe ini begitu menarik. Warna bangunan kuno serba merah bagai magnet untuk pengunjung.

Restoran dan toko roti ini pertama kali buka sejak 1960an. Gedung sempat beberapa kali berubah kepemilikan dan fungsi.

Namun, pemilik terbaru mengembalikan fungsi gedung menjadi restoran dan toko roti. Spesialiasi Micro Bakery & Kitchen Red House adalah roti swiss roll.

Saat ini, menu kafe semakin beragam, dengan aneka roti klasik seperti sourdough, tartine, sandwich, dan brownies. Roti di sini dibuat dalam jumlah sedikit untuk menjaga kesegaran dan kenikmatan rasa.

Baca Juga  Kisah Suami-Istri, Zaman Nabi Musa Kaya Mendadak Setelah Sedekah

Kuliner lainnya yang patut dicoba adalah prata di Mr and Mrs Mohgan’s Super Crispy Prata. Toko prata legendaris ini terkenal akan pelanggan setia yang rela antre panjang. Saat akhir pekan lama antrean untuk mendapatkan roti prata renyah ini bisa sampai 45 menit.

 

 Belajar budaya Peranakan

Rasanya tidak lengkap jika berkunjung ke Katong dan belum mengenal budaya peranakan itu sendiri. Katong menawarkan tempat bagi wisatawan untuk belajar dan mencoba berbagai kegiatan ala baba dan nyonya, sebutan laki-laki dan perempuan peranakan.

Semuanya dikemas dengan menarik dan interaktif sehingga tidak membosankan. Ada tiga tempat untuk belajar mengenai budaya peranakan di Singapura yaitu Katong Antique House, The Intan, dan Eurasians Heritage Gallery.

Selain Katong Atique House, ada The Intan yaitu museum peranakan swasta. The Intan beberapa kali mendapatkan penghargaan, salah satu yang bergengsi adalah Singapore Experience Award kategori Atraksi terbaik pada 2016. Museum ini juga pernah muncul di Discovery Channel dan National Geographic.

Museum ini juga menawarkan berbagai paket menarik untuk pengunjung, seperti tur lokasi, virtual tur, dan kelas khusus seperti paket minum teh sambil dijelaskan kebudayaan dan sejarah Peranakan. Kamu juga bisa berfoto grup bahkan mengadakan sesi foto pranikah di The Intan.

Tempat lain untuk belajar mengenai sejarah Katong adalah di Eurasian Heritage Centre. Meski Katong terkenal sebagai kawasan peranakan, namun komunitas Eurasians juga sempat menetap di kawasan ini. Wisatawan bisa mempelajarinya lebih jauh di Eurasian Heritage Centre.

Kamu dapat belajar mengenai perjalanan para imigran sampai ke Singapura dan akulturasi budaya yang terasa sampai saat ini.

Eurasians Heritage Centre juga menyediakan kelas untuk merasakan kebudayaan Eurasia, misalnya kelas memasak, kelas menyanyi, dan kelas tarian tradisional Portugis.

 Belanja Barang Antik 

Katong juga menjadi tempat yang tepat berburu barang seperti pakaian dan interior ruangan yang unik. Di sini ada banyak sekali toko indie, dengan konsep antik. Di antaranya Rumah Bebe.

Rumah Bebe salah satu tempat belanja paling terkenal di Katong karena menjual kebaya dan sarong Nyonya, lengkap dengan kasut manik. Kamu juga bisa membeli peralatan makan, makanan, dan pernak-pernik bertema peranakan di sini.

 

Toko ini menempati bangunan dari tahun 1928, dengan desain Peranakan yang khas. Rumah Bebe juga menawarkan kelas dan tur untuk menjelaskan budaya peranakan lebih detail.

Ingin yang lebih unik, datang lah ke Cat Socrates. Penjaga toko di Cat Socrates tak lain adalah kucing oranye yang imut.

Toko ini menjual buku, dekorasi ruangan, tanaman hias, tas dan aksesoris fashion, serta pernak-pernik bertema Singapura.

Editor: Dody Saputra & Atin

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button