Mega Wisata Merajut Tali Silaturahmi di Hari Lebaran
Lebaran memang begitu menyenangkan dan menghangatkan tali persaudaraan

MyMegawisata.com – Lebaran bukan hanya tentang baju baru, ketupat, atau amplop berisi uang. Lebaran adalah momen ketika pintu-pintu rumah dan hati terbuka lebar.
Saat gema takbir mengalun di malam hari, tanda kemenangan telah tiba, kita diajak untuk kembali kepada fitrah-jiwa yang bersih dan hati yang penuh kasih. Dan di sinilah, silaturahmi menemukan tempat terbaiknya.
Lebaran dan Tradisi yang Menyatukan
Setelah sebulan penuh menahan diri di bulan Ramadan, Hari Raya Idul Fitri menjadi ruang untuk meluapkan rasa syukur dan kebahagiaan. Di berbagai penjuru Indonesia, tradisi silaturahmi menjadi nadi yang menghidupkan suasana Lebaran.
Karyawan Mega Wisata juga melakukan itu. Mengunjungi Rumah Direktur Utama PT Sriwijaya Mega Wisata Ibu Salwatry dan Buya Henri Rivai, yang juga suami beliau dan Manager Pengembangan Perusahaan Travel ini.
Di sana mereka saling bersalaman antara laki-laki dan sesama dan perempuan juga sesama. Mereka tentu saling mengucapkan kalimat permohonan maaf diantara sesama.
Dan kita pasti lihat pemandangan dimana pun ada anak-anak datang mencium tangan orang tua, saudara jauh kembali berkumpul, dan sahabat lama saling bertukar kabar dan tawa. Begitu juga diantara sesama satu kantor, sebaaimana yang dilakukan oleh karyawan Mega Wisata.
Tradisi ini menjadi perekat sosial yang sangat kuat. Bahkan dalam kesibukan atau jarak yang memisahkan, silaturahmi tetap menemukan jalannya—entah lewat perjalanan mudik, halal bihalal di kantor, atau sekadar panggilan video yang menghangatkan hati.
Maaf yang Tak Sekadar Kata
Salah satu inti dari silaturahmi di Hari Raya adalah saling memaafkan. Meskipun terdengar sederhana, “maaf lahir dan batin” menyimpan makna yang dalam. Ia menjadi bentuk kerendahan hati, pengakuan atas kekhilafan, sekaligus doa agar hubungan yang sempat renggang bisa kembali erat.
Di balik salaman dan senyum itu, ada harapan agar tahun ini menjadi awal yang lebih baik. Bahwa setiap manusia tak luput dari salah, namun selalu punya kesempatan untuk memperbaiki dan memulai ulang.
Manfaat Silaturahmi, dari Hati hingga Rezeki
Silaturahmi di Hari Raya bukan hanya sekadar rutinitas tahunan. Ia membawa banyak manfaat, antara lain:
- Meningkatkan rasa kasih sayang dan empati
- Memperkuat jaringan sosial dan kerja sama
- Menjaga hubungan baik antar generasi dan keluarga besar
- Menjadi ladang pahala dan keberkahan, sebagaimana dijelaskan dalam hadis Nabi Muhammad SAW bahwa barang siapa yang menyambung tali silaturahmi, maka Allah akan melapangkan rezekinya dan memperpanjang umurnya.
Dalam ajaran Islam, silaturahmi bukan hanya soal hubungan sosial, tapi juga kebaikan yang berdampak luas. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaklah ia menyambung tali silaturahmi.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Silaturahmi membawa kedamaian, mengurangi konflik, memperkuat rasa saling peduli, dan tentu saja memperindah makna kebersamaan.
Menjaga Silaturahmi di Era Modern
Di zaman serba digital, silaturahmi juga ikut berubah. Media sosial, pesan instan, hingga video call kini menjadi jembatan penghubung antarhati. Meski tak bisa menggantikan pelukan hangat atau salaman langsung, teknologi tetap bisa digunakan sebagai cara untuk menyampaikan rasa.
Yang terpenting bukan bagaimana caranya, tapi ketulusan dalam niat dan kehangatan dalam menyapa.
Idul Fitri adalah tentang kembali—kembali kepada hati yang bersih, keluarga yang hangat, dan relasi yang lebih erat. Maka mari kita manfaatkan momen ini untuk menjalin silaturahmi, karena di sanalah terletak keberkahan dan keindahan hidup yang sesungguhnya. Selamat Hari Raya Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin.
Editor: Bangun Lubis