Taman Wisata Punti Kayu, Tempat Wisata Penyumbang Oksigen Alami di Dunia
MyMegawisata.com – Menarik dari apa yang diputuskan oleh organisasi tourism dunia, bahwa Taman Wisata Punti Kayu, menjadi salah satu tempat wisata yang penyumbang oksigen alami terbesar di Dunia.
Dilaporkan bahwa, kawasan Punti Kayu menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsep sustainable tourism yang selama ini ramai dikunjungi masyarakat.
Di Punti Kayu terdapat deretan pohon pinus dan berbagai flora lainnya. Sebut saja mahoni, talog, hingga akasia.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu. Antara lain kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.
Makanya dunia meminta seluruh Masyarakat menyambut World Tourism Day 2024 dengan Jelajahi Destinasi Wisata Berbasis ‘Sustainable Tourism’ di Indonesia.
Kalangan pegiat pariwisata di seluruh dunia memperingati World Tourism Day (WTD) atau Hari Pariwisata Dunia (HPD) 2024. HPD telah diperingati lebih 40 tahun, tepatnya sejak 27 September 1980.
WTD/HPD dicanangkan oleh Organisasi Pariwisata Dunia atau UNWTO (United Nations World Tourism Organization).
Catatan MyMegawisata.com, peringatan HPD ditargetkan dapat mendorong perkembangan sektor pariwisata di seluruh penjuru dunia, termasuk Indonesia tentu.
Lewat momentum istimewa saban 27 September tersebut, pelaku pariwisata berkontribusi besar dalam mendukung konsep pembangunan pariwisata.
Pelaku industri pariwisata sendiri selama ini berperan berperan nyata memajukan perekonomian daerah di seluruh pelosok tanah air.
Karenanya, melalui momentum HPD 2024, pelaku industri pariwisata mendorong pembangunan kepariwisataan berkelanjutan atau sustainable tourism.
Berikut ini beberapa contoh destinasi wisata di Imdonesia yang menerapkan konsep sustainable tourism.
- Taman Nasional Baluran
Taman Nasional Baluran merupakan lokasi wisata berwawasan lingkungan yang mengutamakan konservasi alam sebagai pendukung pelestarian satwa dan lingkungan, sekaligus juga kesejahteraan masyarakat setempat.
Menariknya, taman nasional yang berada di Situbondo, Jawa Timur (Jatim) ini juga dikenal sebagai “Little Afrika” di Jawa, karena memiliki suasana savana yang khas.
Mengutip Jurnal Ilmiah Domestic Case Study, di Taman Nasional Baluran terdapat 444 jenis tumbuhan, 28 jenis mamalia, serta 196 aves, pisces, dan reptil.
2 . Punti Kayu Palembang
Sebagai penyumbang oksigen alami terbesar di Palembang, kawasan Punti Kayu menjadi salah satu destinasi wisata dengan konsep sustainable tourism yang selama ini ramai dikunjungi masyarakat.
Di Punti Kayu terdapat deretan pohon pinus dan berbagai flora lainnya. Sebut saja mahoni, talog, hingga akasia.
Selain itu, wisatawan juga bisa melihat berbagai macam fauna unik dan langka di Punti Kayu. Antara lain kera ekor panjang, beruk, tupai, biawak, musang, hingga berbagai serangga langka yang belum diberi nama.
- Umbul Ponggok
Konsep sustainable tourism yang ada di Umbul Ponggok adalah pengelolaan berkelanjutan atau bisnis pariwisata.
Sejak awal, tempat wisata yang berlokasi di Desa Ponggok ini memiliki potensi sumber air yang melimpah.
Hal tersebut mendorong masyarakat memanfaatkan sumber daya air yang biasanya hanya digunakan sebagai irigasi sawah menjadi atraksi wisata. Bentuknya berupa latihan menyelam, berswafoto di dalam air, hingga snorkeling.
Dengan dukungan penuh masyarakat yang terlibat dalam memanfaatkan potensi alam yang dimilikinya, kini Umbul Ponggok menjadi salah destinasi wisata dengan penghasilan tinggi, yakni mencapai Rp4 miliar/tahun, seperti dilansir IndependenMedia,id.
Itulah beberapa destinasi wisata berbasis sustainable tourism di Indonesia. Tepat jika Anda bersama keluarga menyambut momentum World Tourism Day atau Hari Pariwisata Dunia 2024 dengan mengunjungi destinasi dimaksud. (*)
Editoir: Bangun Lubis