BERITA PILIHANUTAMA

Bulan Puasa Ramadhan Harusnya Lebih Sehat

Kalau kita berpuasa maka kesehatan akan lebih prima

MyMegawisata.com – Sebenarnya puasa di bulan Ramadhan tidak terkait secara khusus dengan kesehatan. Tapi dalam pandangan ulama Islam, puasa akan menghasilkan kesehatan.

Tapi bisa juga berdampak bisa saja muncul penyakit kalau tidak menjaga pola makan yang baik. Rasulullah juga menyabdakan: bahwa makan yang berlebihan akan menimbulkan resiko penyakit, makanya disarankan makan kalau lapar berhenti sebelum kenyang.

Bulan puasa Ramadhan merupakan waktu yang sangat ditunggu setiap tahunnya. Di saat yang sama pula biasanya aktivitas menjadi lebih padat dan seringkali mempengaruhi pola makan dan jenis makanan yang dikonsumsi. Jika tidak terjaga dengan baik, kondisi ini dapat memicu terjadinya berbagai penyakit.

Puasa adalah tindakan sukarela yang dilakukan dengan menahan nafsu makan, minum dan segala hal yang bisa membatalkannya dalam periode waktu tertentu. Kegiatan ini umumnya dilakukan sebagai bagian dari ibadah keagamaan atau alasan kesehatan tertentu.

Pada puasa Ramadhan seorang muslim akan mendapat keberkahan pagi hari itu sejurus dengan keberkahan yang dijanjikan oleh Nabi SAW bagi orang yang melakukan santap sahur. “Bersantap sahurlah, karena dalam santap sahur itu terdapat keberkahan.” (HR al-Bukhari dan Muslim).

Dari sebuah pandangan, dalam tulisan di laman UINJKT.Ac.Dc, Dr Muhbib Abdul Wahab MAg, Ketua Program Studi Magister Pendidikan Bahasa Arab FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta..menuliskan bahwa, keberkahan yang disantap di waktu sahur menunjukkan pendidikan kesehatan akan pentingnya memberikan asupan gizi yang cukup dalam mengawali aktivitas hidup. Meskipun sedikit atau hanya seteguk air, santap sahur itu memberikan daya tahan tubuh dan semangat yang prima dalam menjalani puasa seharian.

Manfaat Puasa Bagi Kesehatan, sebagaimana dilansir pada laman halodoc.com dan beberapa literatur dari sumber lainnya, dituliskan beberapa kebaikan dari puasa Ramadhan.

  1. Memperbaiki fungsi otak

Menahan lapar dan haus ternyata memicu pertumbuhan sel saraf baru di otak. Itu sebabnya, ini bisa membantu memperbaiki fungsi otak, termasuk melindungi otak dari risiko penyakit Alzheimer dan Parkinson. Melakukannya selama sebulan penuh juga bisa membentuk rute jaringan baru di otak sehingga membantu perkembangan biologis, psikologis, dan fungsional.

  1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Berpuasa selama tiga hari atau lebih memicu proses regenerasi sistem kekebalan tubuh secara menyeluruh pada orang di segala usia. Puasa juga memicu sel-sel induk untuk memproduksi sel-sel darah putih baru sehingga berdampak pada meningkatnya daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.

  1. Meningkatkan rasa bahagia
Baca Juga  Saat Umroh, Saling Bantu-Membantulah Diantara Sesama

Puasa merupakan ajang mengendalikan diri, termasuk dari pikiran, perasaan dan perilaku negatif. Setelah beberapa hari berpuasa, tubuh akan memproduksi lebih banyak endorfin. Ini adalah hormon yang berperan dalam mengurangi rasa sakit dan memicu perasaan senang, tenang, serta bahagia.

  1. Meningkatkan hormon pertumbuhan manusia

Puasa bisa merangsang peningkatan hormon pertumbuhan manusia (HGH). Ini karena HGH sangat efektif dalam mengatur metabolisme, membangun massa otot, membakar lemak, meningkatkan kekuatan otot, dan menurunkan berat badan tanpa kehilangan otot.

  1. Mengatasi resistensi insulin

Puasa efektif dalam menjaga kadar gula darah (glukosa) dan berat badan pada pengidap diabetes tipe-2. Selain diabetes, terlalu banyak konsumsi karbohidrat dan gula bisa membuat tubuh resisten terhadap insulin. Akibatnya, kamu lebih berisiko terkena penyakit kronis, termasuk penyakit jantung.

  1. Menyehatkan jantung

Orang yang berpuasa secara teratur memiliki risiko penyakit jantung lebih rendah. Ini karena, puasa secara teratur membuat tubuh beradaptasi sehingga lemak akan dijadikan sebagai sumber energi utama bagi tubuh. Dampaknya, kolesterol di dalam tubuh akan berkurang dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Jika memang diperlukan, kamu bisa mengonsumsi suplemen dan vitamin untuk melengkapi santap sahur dan berbuka. Penuhi kebutuhan kesehatan selama puasa anda

Pada bulan Ramadhan, seseorang akan mengalami perubahan pola makan karena berpuasa. Hal ini tidak akan menimbulkan masalah jika menjaga jenis dan kebersihan makanan yang dikonsumsi. Namun tidak dapat dipungkiri selama berpuasa acapkali terdapat berbagai makanan khas yang ditawarkan dan sangat menarik untuk dikonsumsi.

Kembali lagi, jika pola makan dapat dikontrol dengan baik, seperti tetap makan dengan teratur dan porsi yang cukup serta kebersihannya terjaga, maka tidak akan menimbulkan keluhan atau masalah yang berarti. Namun hal ini terkadang sulit untuk dipenuhi hingga dapat menimbulkan berbagai penyakit.

Penyakit yang umum terjadi pada saat puasa

Pada bulan Ramadhan akan terjadi perubahan pola atau jam makan karena berpuasa. Pada fase awal, tubuh memang membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Namun agar tidak menimbulkan masalah sangat penting untuk dapat segera berbuka saat waktunya dan memilih makanan yang sesuai.

Gastritis

Salah satu penyakit yang seringkali ditemukan pada bulan Ramadhan adalah gastritis, khususya pada orang yang memiliki riwayat sakit maag sebelumnya. Sangat penting untuk dapat segera berbuka atau hindari telat berbuka.

Baca Juga  Ujian Akan Segera Berakhir, Kamu Pasti Kuat

Selain itu, sangat penting untuk memilih makanan yang tepat pada saat berbuka. Hindari konsumsi makanan yang terlalu asam maupun pedas pada saat berbuka. Saat memilih minuman, sangat disarankan untuk menghindari minuman yang terlalu asam.

Sembelit

Pada bulan puasa, terdapat berbagai jajanan yang ditawarkan menjelang berbuka. Hal ini sangat menarik untuk dikonsumsi, khususnya setelah melewati masa berpuasa sepanjang hari. Namun sayangnya tidak jarang makanan yang ditawarkan tersebut seringkali mengandung serat yang sangat rendah.

Kondisi ini yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami sembelit, yaitu karena kurangnya konsumsi serat dari sayur maupun buah yang dikonsumsi. Selain itu, pemenuhan kebutuhan cairan harian kurang baik selama berpuasa dan dapat meningkatkan risiko mengalami sembelit.

Dehidrasi

Pada bulan Ramadhan, seseorang harus berpuasa sehingga tidak dapat makan maupun minum. Saat berbuka, seringkali berfokus pada rasa lapar sehingga asupan cairan harian seringkali sangat rendah. Hal ini bisa meningkatkan risiko seseorang mengalami dehidrasi.

Kebutuhan cairan harian orang dewasa kurang lebih sekitar 2 liter atau 8 gelas air. Kebutuhan ini dapat dibantu dipenuhi dengan minum 2 gelas pada saat berbuka, 2 gelas sebelum tidur, 2 gelas saat bangun dan 2 gelas saat sahur. Namun perlu diperhatikan bahwa jika dalam kondisi sakit, aktivitas outdoor atau paparan panas cukup tinggi, maka kebutuhan cairan dapat lebih tinggi.

Hipoglikemia

Kondisi hipoglikemia atau gula darah rendah seringkali terjadi pada saat berpuasa karena asupan makanan maupun minuman yang menjadi sumber gula darah sangat rendah. Oleh karena itu, sangat penting untuk dapat memilih makanan dan minuman yang tepat sesuai kebutuhan pada saat berbuka maupun sahur sehingga siap untuk menjalani puasa.

Sakit kepala

Keluhan lain yang seringkali dialami pada saat berpuasa adalah sakit kepala. Kondisi ini bisa disebabkan oleh banyak hal, bisa karena kurang asupan gula hingga kondisi dehidrasi. Sangat penting untuk dapat memilih jenis asupan pada saat berpuasa agar memiliki energi yang cukup untuk menjalani hari.

Selain itu, cukup istirahat sangatlah penting. Pada bulan Ramadhan biasanya terdapat begitu banyak acara, termasuk berbuka atau bahkan sahur bersama. Pilihlah acara yang tidak mengganggu jadwal makan maupun istirahat agar dapat menjalani puasa dengan optimal. Semoga puasa kita membawa keberkahan dan kesehatan fisik dan jiwa.(*)

Editor: Bangun Lubis

 

 

 

 

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button