UncategorizedUTAMA

Dari Turki ke Tanah Haram – Subuh di Titik Kembali

MyMegawisata.com – Langkah kami tak sekadar berpindah tempat, tapi berpindah makna. Dari bumi sejarah yang agung, menuju Tanah Suci yang penuh rahmat.

Perjalanan Umrah Plus Turki bersama Konsorsium Mega Wisata & Travel pada 5–16 April 2025 bukanlah sekadar perjalanan fisik, tapi ziarah jiwa.

Dari negeri dua benua yang menyimpan jejak gemilang Islam, hingga ke tanah haram tempat rindu menemukan wajahnya, dan doa-doa berbisik langsung ke langit.

Turki – Tiga Hari Dua Malam dalam Jejak Kejayaan. Di awal perjalanan, para jamaah menjejakkan kaki di Turki — negeri yang menjadi saksi sejarah kekuatan Islam, dari Istanbul yang megah hingga Bursa yang hijau dan damai.

Makkah – Ketika Raga Tunduk dan Jiwa Terbang

Setiba di Makkah Al-Mukarramah, jiwa para jamaah tak kuasa menahan haru. Ka’bah berdiri megah — tak hanya sebagai bangunan suci, tapi sebagai pusat kerinduan. Kami pun menemukan kedamaian dan cinta yang begitu tinggi kepada Allah.

Baca Juga  Kalau Umroh, Jangan Main-Main, Harus Serius

Kami menjalani umrah: Thawaf mengelilingi poros semesta, Sa’i menapaki pengorbanan Siti Hajar. Tahallul menanggalkan rambut, dan juga dosa.

Malam pun berlalu dalam sujud dan zikir. Lalu fajar menyingsing. Subuh di Titik Kembali. Subuh itu, bukan hanya pagi biasa. Ia menjadi titik pulang bagi jiwa yang telah lama mengembara.

Langit Makkah perlahan membiru. Jamaah berjalan menuju Masjidil Haram dengan langkah ringan, namun hati yang tenang dan haru yang mengucurkan air mata.

Azan berkumandang. Shalat Subuh dimulai. Dan dalam sujud panjang itulah, banyak air mata jatuh — bukan karena lelah, tapi karena rindu yang akhirnya bersambut.

“Ya Rabb… jangan hanya Ka’bah yang kuputari, tapi juga hidupku yang kembali kepada-Mu. Jangan hanya rambutku yang kugunting, tapi juga emosiku yang kutanggalkan.”

Baca Juga  Harapan Mabruroh, Umroh yang Diterima dan Menghapus Dosa

Usai shalat, suasana hening dan dalam. Para jamaah duduk berzikir. Wajah mereka kini bukan wajah wisatawan, tapi wajah hamba yang pulang. Dari Turki yang mengajarkan kebangkitan, kini mereka tiba di tanah yang mengajarkan kepasrahan.

Perjalanan Jiwa yang Berlanjut. Dari Istanbul ke Ka’bah. Dari sejarah ke cinta. Dari pelajaran ke penghambaan. Inilah perjalanan yang takkan selesai meski pesawat telah mendarat kembali. Karena yang sejati bukan hanya berpindah tempat — tapi berpindah hati kepada Allah.

Ya Allah, terimalah seluruh ibadah para jamaah. Limpahkanlah berkah atas langkah mereka. Jadikanlah perjalanan ini cahaya dalam hidup dan akhirat mereka. Aamiin.

📷 Saksikan dokumentasi perjalanan ini melalui kanal resmi Mega Wisata:

🌐 Website: MyMegaWisata.com

📘 Facebook: Mega Wisata Tour & Travel

📺 YouTube: Mega Wisata Official

🎵 TikTok: @megawisata_travel

📸 Instagram: @mega.wisata.travel

Editor: Dody & Bangun

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button