Menyulam Kenangan di Negeri Ginseng: Catatan Tour Halal Korea Bersama Mega Wisata
Menyejukkan Jiwa yang Haus Kenangan Baru, Melancong Ke Korea
MyMegawisata.com – Angin dingin menyapa dari balik kaca bandara saat rombongan Mega Wisata menjejakkan kaki di tanah Korea. Menyejukkan Jiwa yang Haus Kenangan Baru, Melancong Ke Korea.
Suhu yang bersahabat, sekitar 10–13°C, membalut setiap langkah dengan rasa syukur yang hangat. Dedaunan gugur perlahan dari pohon-pohon yang mulai meranggas, menandai awal musim semi yang masih menyimpan sisa-sisa musim dingin.
Langit kelabu, namun hati cerah. Seakan alam pun turut menyambut para pelancong atau kami istilahkan peziarah yang datang bukan hanya untuk melihat, tetapi juga untuk merasakan. Kami akan berada di sini sejak 5–9 April 2025
Mengapa Korea?
Korea bukan hanya tentang drama, K-pop, atau kosmetik. Negeri ini menyimpan pesona lain yang sering luput dari mata wisatawan biasa. Mega Wisata menjadikannya salah satu destinasi unggulan karena Korea adalah negeri yang tertib, bersih, ramah muslim, dan kaya budaya.
Di setiap sudut kotanya, tersimpan kisah dan keindahan yang layak dinikmati dengan hati tenang—tanpa was-was soal makanan, ibadah, atau kenyamanan.
Setiap langkah di negeri ini seperti membuka lembar demi lembar kisah yang meneduhkan. Dan bagi rombongan Mega Wisata, inilah waktu untuk sejenak melepaskan penat dari rutinitas dunia, sambil merawat kembali rasa syukur dalam perjalanan yang bermakna.
- Menara Korea:Memandang Dunia dari Ketinggian
Perjalanan city tour dimulai dari ikon kebanggaan Seoul: Namsan Seoul Tower, atau yang lebih dikenal sebagai Korean Tower. Dalam sebuah catatan Wikipedia disebutkan, menara ini berdiri gagah di atas Gunung Namsan, menyuguhkan panorama 360 derajat kota Seoul yang tampak seperti lukisan raksasa.
Dari kejauhan, Han River mengalir lembut, mengingatkan kita pada perjalanan hidup yang terus berjalan.
Para peserta menyempatkan diri mengabadikan momen di dek observasi. Ada yang tersenyum lepas, ada pula yang diam merenung—barangkali sedang menuliskan doa dalam hati, berharap ada angin yang membawa harapannya terbang lebih tinggi dari menara.
Secangkir kopi halal dari café setempat menjadi teman hangat di sela angin yang menusuk. Di pagar menara, ribuan “gembok cinta” tergantung, bukan sekadar lambang pasangan, tetapi juga harapan dan mimpi yang digantungkan pada masa depan.
Bagi sebagian orang, mungkin perjalanan ini bukan tentang cinta kepada seseorang—melainkan bentuk cinta yang lebih agung: kepada kehidupan, kepada diri sendiri, dan kepada Sang Pencipta.
- Korean Ginseng Centre: Rahasia Kesehatan dari Alam
Perhentian berikutnya adalah Korean Ginseng Centre, pusat edukasi sekaligus surga bagi para pecinta herbal. Di sinilah para peserta mengenal lebih dekat akar kehidupan yang selama ribuan tahun dipercaya sebagai sumber kekuatan dan ketahanan tubuh: ginseng merah Korea.
Pemandu di pusat ini menjelaskan dengan fasih—tentang manfaatnya yang luar biasa, dari peningkat imun hingga penjaga vitalitas alami. Ditemani translator Mega Wisata, para peserta merasa nyaman, bahkan antusias mencatat penjelasan demi penjelasan.
Yang menarik, bukan hanya manfaat ginseng yang memikat, tetapi cara masyarakat Korea menjaga dan menghargai warisan alam mereka. Teh ginseng hangat yang disajikan sebagai welcome drink bukan sekadar menyegarkan tubuh, tetapi seakan mengalirkan semangat baru dalam setiap tegukan.\
Beberapa peserta bahkan membawa pulang bukan hanya produk, tetapi kesadaran baru akan pentingnya menjaga kesehatan dengan cara alami dan halal.
- Bukchon Hanok Village: Dalam Lembaran Sejarah
Tidak lengkap ke Korea tanpa menyusuri Bukchon Hanok Village, kawasan tradisional yang mempertahankan rumah-rumah hanok dari era Dinasti Joseon. Di tempat ini, waktu seolah berjalan lambat. Jalanan berbatu kecil, rumah kayu dengan atap melengkung, dan suasana sunyi membawa kita ke masa lalu yang penuh kesederhanaan.
Beberapa peserta Mega Wisata mengenakan hanbok, pakaian tradisional Korea, dan menyusuri lorong-lorong yang damai. Tawa kecil dan klik kamera mengiringi langkah mereka, namun yang paling terasa adalah keteduhan yang meresap dari suasana sekitar.”Ada kelucuan saat memakai itu, biasa kan asyik tuh mengenakan pakaian tradisional negara lain. Senang pokoknya.“ujar Mbak Naya, seorang peserta Tour Halala dari Mega Wisata, saat ditanya tadi.
Bukchon bukan sekadar destinasi, ia adalah pelajaran hidup: tentang harmoni dengan alam, kesederhanaan yang tetap anggun, dan nilai warisan yang patut dijaga. Di balik rumah-rumah kayu itu, kita belajar bahwa kemajuan tak harus menghapus akar.
Bukan Sekadar Wisata
Rombongan Mega Wisata selama lima hari di Korea tidak hanya membawa pulang oleh-oleh atau foto kenangan. Yang lebih penting, mereka membawa pulang rasa syukur, kekaguman atas ciptaan Allah, dan semangat untuk menjalani hidup dengan lebih sehat dan bahagia.
Perjalanan ini menjadi pengingat bahwa dalam hidup, sesekali kita butuh jeda—bukan untuk lari, tapi untuk kembali.
Wisata halal bukanlah batasan, melainkan ruang untuk tenang. Saat salat tetap dijaga, saat makanan bisa disantap tanpa ragu, saat rombongan saling menyapa dan tertawa, maka perjalanan pun menjadi terapi. Jiwa yang lelah menjadi segar. Hati yang keruh menjadi bening kembali.
Dan hari ini, Rabu 9 April 2025, mereka kembali ke tanah air dengan hati yang lebih lapang dan cerita yang tak akan pudar. Korea, dengan segala pesonanya, akan tetap menjadi pilihan hati bagi siapa pun yang ingin menjelajah dunia—dengan tetap menjaga nilai-nilai Islam dalam setiap langkahnya.
Mega Wisata – Tour and Travel Halal, Penuh Cerita Bermakna
Kata para filsuf:
Dalam setiap perjalanan, ada pelajaran.
Dalam setiap langkah, ada harapan.
Bersama Mega Wisata, Anda bukan sekadar berwisata,
Anda sedang menulis bab baru dalam buku kehidupan, catatan harianmu.
📞 Hubungi Mega Wisata
🌐 Website: MyMegaWisata.com
📷 Instagram: @mega.wisata.travel
📘 Facebook: Mega Wisata Tour & Travel
🎵 TikTok: @megawisata_travel
📺 YouTube: Mega Wisata Official
📲 0812-9159-2888
🌐 Website: MyMegawisata.com
Editor: Dody & Bangun
