
MyMegawisata.com – Mega Wisata Travel Umroh akan menjalankan program umroh sembari I’tikaf di Masjidil Haram dan Masjid Nabawi dalam paket yang telah ditetapkan Ramadhan akan berangkat Tanggal 18 Maret 2025.
Ustads Abu Hamzah, Pembimbing Jamaah Umroh Mega Wisata, akan mendampingi jamaah Mega Wisata ke tanah suci dalam menjalankan I’tikaf tersebut, selama 16 hari di dua kota yang nantinya, akan berlanjut hingga Malam Lailatul Qodar.
Mega Wisata sebagai travel perjalanan umroh, sudah melakukan program serupa setuap tahun, dan tahun ini menjadi begitu Istimewa tentunya, karena perjalanan umroh akan berlangsung selama 16 hari dengan biaya yang cukup terjangkau dan hemat hanya Rp 48 Juta.
Paket umroh Mega Wisata ini disebut sebagai yang Istimewa, karena berlangsung pada bulan Ramadhan yang diharapkan bisa melewati malam-malam lailatur qodhar.
“Tentu menjadi Istimewa karena I’tikaf bulan Ramadhan hingga melewati malam-malam lailatur qodhar. Harapan setiap insan tentunya,”ujar Direktur PT Sriwijaya Mega Wisata, Salwaty.
Dalam syariat Islam, tikaf menjadi satu amalan yang dinanti saat datangnya bulan Ramadhan. Amalan itu begitu dianjurkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bagi umatnya, sebab keutamaan yang begitu tinggi fhadilahnya. Jika beritikaf di masjid umum saja akan mendapat banyak keutamaan, apalagi itikaf di Masjidil Haram dan Nabawi.”Luar biasa”ujarnya lagi.
Untuk bisa melakukan itikaf di sana tentu memiliki perantara. Satu perantaranya adalah dengan menunaikan ibadah umroh. Tentu ini kesempatan bagi Mega Wisata ikut berpartisipasi untuk memberi layanan umroh yang prima dan berkualitas kepada jamaah di bulan Ramadhan. Sebab memberi perantara bagi orang ibadah memiliki keutamaan tersendiri.
Keutamaan bagi seorang muslim yang bisa melakukan itikaf di Masjidil Haram, Sebagai masjid yang bersandingan dengan rumah Allah (Ka’bah), banyak keutamaan yang dimiliki oleh masjid tersebut.
Selain itu, adalah apa yang digambarkan oleh Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam dalam sabdanya yang berarti,“Shalat di Masjidku (Masjid Nabawi) lebih utama daripada 100 shalat di masjid lainnya selain Masjidil Haram. Shalat di Masjidil Haram lebih utama daripada 100.000 shalat di masjid lainnya”. (HR Ahmad)
Dengan dilipatgandakannya keutamaan shalat saat dilakukan di Masjidil Haram, menegaskan keutamaan tempat suci tersebut. Sebab shalat adalah amalan paling utama yang akan dihisab di akhirat kelak.
Maka setiap melakukan amalan kebaikan di sana akan mendapatkan keutamaan. Terlebih jika amalan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadhan. Dengan umroh Ramadhan, seorang muslim bisa melakukan itikaf di sana dan mendapat keutamaan itikaf di Masjidil Haram.
Kemudian lagi, keutamaan saat seorang muslim melakukan itikaf di Masjidil Haram
- Buka dan Sahur yang Indah
Pertama yang keutamaan yang tentu akan didapatkan saat beri’tikaf di sana saat bulan Ramadhan bisa menikmati momen buka dan sahur. Berbeda dengan di Tanah Air, momen berbuka di sana terasa sangat luar biasa.
Selain banyaknya menu makanan yang diberikan oleh para dermawan, pelayanan pun terkesan menakjubkan. Dengan cepat menu diberikan dan dengan cepat sisa tempat makan dibereskan. Hal ini tentunya tidak akan mengganggu kegiatan ibadah.
- Shalat Tarawih
Ada banyak amalan ibadah yang bisa dilakukan dengan beri’tikaf di Masjidil Haram. Selain bisa mendapat kesempatan berdoa di Raudhah, jamaah pun juga bisa berkesempatan mengikuti sholat tarawih.
Meskipun sholat sunnah, ibadah yang dilakukan di tempat suci ini berbeda dengan ibadah di tempat lain. dengan berdasar hadits dari Rasulullah di atas, bisa jadi sholat sunnah yang dilakukan disana bisa bernilai shalat wajib yang dilakukan di tempat lain.
Namun biasanya shalat tarawih yang dilakukan disana cukup panjang, berbeda dengan shalat di masjid umumnya. Dengan demikian setiap jamaah perlu memiliki tips itikaf di Masjidil Haram agar stamina tetap fit tanpa mengganggu kekhusyukan beribadah.
- Malam Lailatul Qodar
Keutamaan beri’tikaf di Masjidil Haram selanjutnya adalah setiap jamaah berkesempatan untuk mendapat malam Lailatul Qadar. Dimana malam tersebut menjadi doa dan harapan bagi setiap muslim untuk bisa menjumpainya.
Dengan kebaikan setara seribu bulan di dalamnya, tentu hal itu begitu luar biasa. Dengan banyaknya rangkaian amalan ibadah yang dilakukan disana, jamaah akan jauh dari kelalaian. Dimana lalai yang menjadikan seorang muslim biasanya tidak mendapat malam Lailatul Qodar.

- Kesan yang Indah di Ramadhan
Selanjutnya keutamaan dari melakukan itikaf di Masjidil Haram adalah akan menjadikan bulan Ramadhan terasa lebih bermakna. Berbeda dengan i’tikaf yang dilakukan di hari-hari biasa, itikaf di bulan Ramadhan memiliki ruh tersendiri.
Waktu yang istimewa bertemu dengan tempat yang istimewa. Tentu hal ini akan menjadikan itikaf setiap muslim lebih berkesan. Rasanya waktu akan sangat disayangkan jika tidak diisi dengan amalan ibadah.
Ibadah yang dilakukan sepenuh hati dan dengan intensitas yang lama tentu akan memiliki dampak pada jiwa. Selain akan menghadirkan ketenangan, tentu juga akan mendatangkan keistiqomahan. Saat kembali ke Tanah Air pun tentu rasa untuk terus meningkatkan ibadah akan terus terasa.
I’tikaf Mengikuti Sunnah Rasulullah
Itulah beberapa keutamaan melakukan I’tikaf di Masjidil Haram. Meskipun pada dasarnya i’tikaf bisa dilakukan kapanpun, namun di bulan Ramadhan melakukannya lebih utama.
Hal ini sebagaimana sebuah riwayat dari ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha yang artinya, “Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam beritikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan hingga beliau wafat. Kemudian para istri beliau beritikaf sepeninggal beliau”. (HR Bukhari)
Ini yang luar biasa bagi ummat Islam, sehingga Mega Wisata Travel Umroh, memberikan layanan untuk membuat program paket I’tikaf ini, dengan harapan dapat memberikan kemudahan kepada jamaah yang hendak ikut serta melaksanakannya 18 Maret 2025 mendatang selama 16 hari dengan biaya yang hemat dan terjangkau Rp 48 juta, sudah menggunakan kereta cepat dari Madinah ke Makkah Almukarroham. Keberangkatan ini menggunakan pesawat Garuda Indonesia.
Mega Wisata berharaf paket ini akan bisa menjangkau semua lapisan yang ingin melaksanakan i’tikaf di dua masjid suci ummat Islam ini, dan Mega Wisata juga ingin memudahkan perjalanan menuju umroh dan i’tikaf selama 16 hari tersebut.(*)
Penulis/Editor: Bangun Lubis