Jamaah Mega Wisata Menyimak Sejarah Rasulullah ﷺ di As-Salam Museum Madinah

MyMegaWisata.com, MADINAH – Suasana hening dan penuh khidmat menyelimuti ruangan berpendingin itu. Puluhan jamaah Mega Wisata duduk berjajar rapi di dalam ruang presentasi As-Salam Museum.
Pencahayaan temaram menambah suasana sakral, seolah membawa para pengunjung melintasi waktu menuju masa perjuangan Rasulullah ﷺ dan para sahabatnya di kota suci Madinah.
Museum As-Salam yang terletak tepat di kawasan Gerbang As-Salam Masjid Nabawi ini menjadi salah satu destinasi unggulan dalam rangkaian city tour jamaah umrah Mega Wisata. Letaknya yang strategis — hanya beberapa langkah dari kompleks masjid — membuat para jamaah dapat dengan mudah mengunjunginya seusai ibadah di Masjid Nabawi.

Museum ini memang dirancang untuk memberikan pengalaman spiritual yang mendalam kepada setiap pengunjung, dengan pendekatan edukatif dan visual yang menyentuh.
Begitu pintu ruangan ditutup dan lampu dimatikan, layar besar di depan mulai menayangkan kisah agung tentang perjalanan Rasulullah ﷺ. Narasi yang lembut namun penuh makna mengisahkan awal mula hijrah Nabi dari Makkah ke Madinah, sambutan hangat kaum Anshar, serta bagaimana kota ini menjadi pusat peradaban Islam yang pertama. Tayangan itu bukan hanya menyampaikan informasi sejarah, tapi juga menyentuh hati. Banyak jamaah yang terdiam, larut dalam keharuan.
“Rasanya seperti benar-benar berada di masa Rasulullah. Tayangan ini membuat kami lebih memahami perjuangan beliau dan para sahabat,” tutur salah satu jamaah Mega Wisata, Ibu Ratna dengan mata berkaca-kaca.
Setelah sesi pemutaran tayangan, jamaah diarahkan ke ruang pameran utama. Di sana, berbagai miniatur kota Madinah tempo dulu dipajang dengan detail. Peta perjalanan hijrah Nabi ditampilkan dengan teknologi interaktif, sehingga pengunjung dapat melihat bagaimana perjalanan panjang dari Makkah menuju Madinah dilalui dengan penuh perjuangan. Beberapa replika dan peninggalan sejarah juga menjadi daya tarik tersendiri.

Panduan museum dengan bahasa yang lembut menjelaskan makna setiap peninggalan sejarah tersebut. Jamaah Mega Wisata tampak antusias mendengarkan penjelasan satu per satu. Beberapa di antara mereka mengambil catatan kecil, sementara yang lain hanya menunduk dalam perenungan. Bagi mereka, ini bukan sekadar wisata — ini adalah pelajaran iman yang sangat berharga.
Pembimbing rombongan Mega Wisata, Atin mengatakan, kunjungan ke As-Salam Museum selalu menjadi momen yang paling berkesan dalam rangkaian perjalanan umrah. “Setelah beribadah di Masjid Nabawi, kami ingin jamaah tidak hanya berziarah secara fisik, tapi juga menyelami sejarah perjuangan Islam secara lebih dalam. Museum ini memberikan pengalaman itu,” ujarnya.
Selain As-Salam Museum, jamaah Mega Wisata juga berkesempatan mengunjungi sejumlah tempat bersejarah lainnya di Madinah, seperti Masjid Quba, Masjid Qiblatain, serta area sekitar Jabal Uhud. Namun kunjungan ke museum ini memiliki nuansa tersendiri karena menghadirkan pelajaran sejarah secara terstruktur dan visual.

Bagi banyak jamaah, tayangan dan pameran yang mereka saksikan menjadi pengingat bahwa perjalanan umrah bukan hanya soal fisik, tapi juga perjalanan ruhani. Mengenang perjuangan Rasulullah ﷺ di kota ini membuat mereka semakin sadar betapa besar pengorbanan beliau untuk menyampaikan risalah Islam kepada umatnya.
Ketika keluar dari museum, tampak wajah-wajah jamaah dipenuhi ketenangan dan haru. Sebagian dari mereka saling berbagi kesan, ada yang terdiam lama, ada pula yang berucap pelan, “Subhanallah… luar biasa perjuangan Rasul kita.”
Momen kunjungan ini menjadi salah satu pengalaman yang akan membekas dalam hati setiap jamaah. Di tengah perjalanan ibadah umrah, museum ini menjadi jendela untuk melihat kembali kilas balik perjuangan Islam — bukan untuk sekadar diketahui, tapi untuk diresapi dan diteladani.

Bagi Mega Wisata, menghadirkan pengalaman spiritual seperti ini merupakan bagian dari komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaahnya. Tidak hanya mengantarkan mereka untuk beribadah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar, merenung, dan memperkuat kecintaan kepada Rasulullah ﷺ.
Editor: Bangun Lubis




