Kami Mengunjungi Kota Thaif, Udaranya yang Begitu Dingin dan Sejuk
Jamaah Mega Wisata banyak mendapatkan cerita kisah yang menarik dan sejarah Islam
MyMegawisata.com – Jamaah Mega Wisata yang berangkat 22 Agustus 2024 lalu, kini tengah melakukan perjalanan ke sebuah kota Bernama Thaif. Thaif sangat erat kaitannya dengan berbagai peristiwa yang langsung berfokus kepada Nabi yang Mulia Muhammad Rasulullahi Shollollohu Alaihi Wassallam.
Sebuah keberuntungan tentunya, bagi kelompok Jamaah Umroh Mega berangkat Awal Musim di Agustus 2024 ini, sebab bisa menikmati perjalanan yang Panjang, menuju Thoif yang kini menjadi kota wisata religi bagi Jemaah umrah dari segala penjuru dunia.
Jika mendengar Kota Thaif yang jaraknya sekitar 82 km dari Kota Makkah atau dengan menggunakan bus dengan waktu tempuh kira-kira 1,5 jam.Tetapi bisa juga menggunakan Gondola atau Kereta Gantung yang memiliki teknologi tinggi, dengan hanya 10 menit sudah sampai di atas pegunungan Thaif dari kaki bukit yang masyhur ini.
Pesona kota Thaif yang indah dan sejuk membuat wisatawan khususnya jamaah haji maupun umrah ingin berkunjung ke lokasi ini. Kota yang dikenal memiliki sejarah perjuangan syiar Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam (SAW) ini berada di antara pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada.
Jamaah Mega Wisata kali ini ditemani oleh Muthowif Ustad Muhammad Farid, Tour Leader, Ustads Osa Maliki dan Ibu Yuni Setya Ningsih dari Mega Wisata Travel Palembang.
Menelusuri perjalanan ke sana terlihat pemandangan yang begitu indah dan menakjubkan, mulai saat memasuki kota Al-Hada sebelum Thaif, jika menggunakan kendaraan bus atau mobil. Di sepanjang jalan terlihat pemandangan yang sejuk, sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma nampak tumbuh subur dan tertata dengan rapi. Tampak pula beberapa rumah tradisional berdiri di tengah perkebunan itu yang membuat semakin indah pemandangan.
Di sekeliling kawasan ini juga dipenuhi tempat-tempat wisata yang disediakan bagi penduduk Arab Saudi. Jika ingin mampir sejenak, di kawasan ini terdapat pula tempat untuk miqat yakni Wadi Sair Kabir. Bahkan kabarnya, para raja Saudi dan kerabatnya banyak membangun tempat peristirahatan di kota Thaif, maka karena hal ini itu pula kota Thaif dijuluki Qaryah Al-Mulk yang berarti Desa Para Raja.
Kesejukan kota Thaif menyebabkan tempat ini kerap dijadikan sarana berwisata kala musim panas. Hal ini karena Thaif merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sampai 1.500 meter dari permukaan laut sehingga hawanya sejuk.
Kita tidak dapat membayangkan jika Kota Thaif diberkahi dengan tanah yang subur, walaupun komposisi bebatuan lebih mendominasi. Dengan kesuburan yang dimilikinya, maka kota Thaif terkenal dengan kekayaan produk pertanian. Berbagai jenis buah-buahan, seperti anggur, kurma, delima dan lain-lain dihasilkan oleh daerah yang subur ini.
Naik Gondola yang Cepat
Demikian juga beragam macam sayur-mayur dan bunga-bungaan. Bunga-bungaan seperti ambar, misik, dan yasmin dijadikan sebagai bahan baku untuk membuat minyak wangi. Hasil tanaman yang melimpah ruah tersebut sebagiannya diekspor ke berbagai negara.
Ketika melewati pegunungan Asir dan pegunungan al-Hada akan menemukan jalan yang berkelok-kelok, panjang dan menanjak hingga puncak. Tak seperti pegunungan pada umumnya, area pegunungan di sini nyaris tak ditumbuhi pepohonan, kawasan di sini nampak tandus, berbatu dan berpasir.
Beruntung juga bisa menikmati jalanan yang panjang. Namun, ada juga yang menaiki Gondola atau Kereta Gantung yang memiliki teknologi tinggi, dengan hanya 10 menit sudah sampai di atas pegunungan Thaif dari kaki bukit yang masyhur ini.
Saat memasuki kota Al-Hada sebelum Thaif, akan terlihat pemandangan sebaliknya, jika menggunakan kendaraan bus atau mobil. Di sepanjang jalan terlihat pemandangan yang sejuk, sejumlah pepohonan dan perkebunan kurma nampak tumbuh subur dan tertata dengan rapi. Tampak pula beberapa rumah tradisional berdiri di tengah perkebunan itu yang membuat semakin indah pemandangan.
Di sekeliling kawasan ini juga dipenuhi tempat-tempat wisata yang disediakan bagi penduduk Arab Saudi. Jika ingin mampir sejenak, di kawasan ini terdapat pula tempat untuk miqat yakni Wadi Sair Kabir. Bahkan kabarnya, para raja Saudi dan kerabatnya banyak membangun tempat peristirahatan di kota Thaif, maka karena hal ini itu pula kota Thaif dijuluki Qaryah Al-Mulk yang berarti Desa Para Raja.
Kesejukan kota Thaif menyebabkan tempat ini kerap dijadikan sarana berwisata kala musim panas. Hal ini karena Thaif merupakan daerah dataran tinggi dengan ketinggian sampai 1.500 meter dari permukaan laut sehingga hawanya sejuk.
Selain hawa sejuk, satu hal yang membuat kota Thaif kian membuat para jamaah penasaran adalah keberadaan pohon-pohon Zaqqum. Pohon langka yang namanya tercantum dalam Al-Quran. Pohon ini memiliki duri yang tajam dan besar. Pohon ini juga merupakan jenis pohon langka yang tak tumbuh di Indonesia atau negara lainnya.
Menariknya lagi, kisah tentang pohon Zaqqum ini tertuang dalam Al-Quran Surat Al-Waqiah ayat 52-56. Dalam ayat tersebut diterangkan bahwa para penghuni neraka kelak akan diberikan makanan yang luar biasa pahitnya dari pohon Zaqqum.
Di jantung Kota Thaif, terdapat beberapa masjid, seperti Masjid Jami’ Khodimul Haramain Syarifain, Masjid Addas, Masjid Ku’ (ku’un), masjid tempat Rasulullah SAW dilempari batu oleh penduduk Thaif, dan Masjid Jami’ Abdullah bin Abbas yang digunakan Rasulullah SAW untuk shalat Zhuhur dan Ashar di-jama’ taqdim qashar.
Di belakang Masjid Abdullah bin Abbas, persisnya di samping kanan lokasi shalat perempuan, sejarah mengatakan merupakan lokasi makam Ibnu Abbas Radhiallahu Anhu (RA). Ibnu Abbas RA adalah salah satu sahabat Rasulullah SAW yang berpengetahuan luas dan banyak hadis sahih yang diriwayatkan melalui dirinya. Ia jugalah yang menurunkan seluruh khalifah dari Bani Abbasiyah.
Setelah kota Thaif, sekitar 20 kilometer akan terlihat daerah As-Safa dengan pemandangan bukit yang menghijau. Untuk memasuki kota as-Shafa saat ini diperlukan izin khusus dan pemeriksaan yang cukup ketat hal ini karena di tempat ini terdapat sekolah militer dan gudang senjata pemerintahan Arab Saudi. Villa-villa milik para amir dan para konglomerat, juga banyak dibangun di daerah As-Safa ini.
Editor: Bangun Lubis