
MyMegawisata.com, Makkah, Arab Saudi – Pemerintah Indonesia melalui Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi memastikan bahwa jemaah haji Indonesia mendapatkan layanan konsumsi tiga kali sehari selama berada di Tanah Suci.
Makanan yang disajikan pun dirancang dengan cita rasa khas Nusantara untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan selera para jemaah.(Haji Kemenag, )
Layanan Konsumsi Terjamin
Menurut Anggota Media Center Kementerian Agama, Widi Dwinanda, selama di Madinah, jemaah menerima maksimal 27 kali makan, sedangkan di Makkah sebanyak 84 kali. Selain itu, selama berada di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna), jemaah mendapatkan 15 kali makan ditambah satu snack berat untuk di Mudzalifah. ( Kemenag)
Dapur Khusus dengan Chef Indonesia
Untuk memastikan cita rasa yang sesuai dengan lidah Indonesia, sebanyak 55 dapur di Makkah dan 21 dapur di Madinah disiapkan untuk melayani konsumsi jemaah. Dapur-dapur ini menggunakan bumbu khas Indonesia yang didatangkan langsung dari Tanah Air. Chef Azhari, salah satu juru masak asal Jambi, mengatakan bahwa mereka menyajikan menu seperti nasi kuning, sambal goreng, rendang, ayam goreng, sayur asam, sambal terasi, nasi goreng, dan kerupuk. (detiknews, Rubic News – Informasi Lintas Generasi)
Proses Produksi dan Distribusi Makanan
Proses memasak makanan dilakukan dengan ketat dan terjadwal. Untuk makan malam, misalnya, proses memasak dimulai sejak pukul 12.00 Waktu Arab Saudi (WAS), dilanjutkan dengan pengemasan dalam hotbox, dan mulai didistribusikan pukul 16.00 WAS sehingga pukul 18.00 WAS makanan sudah sampai di hotel dan siap dinikmati oleh jemaah. ( Klik Pendidikan)
Pengecekan kesiapan makanan dilakukan tiga kali sehari untuk memastikan kualitas dan kebersihan makanan yang disajikan. Petugas PPIH mengimbau jemaah untuk segera mengonsumsi makanan yang telah dibagikan sebelum batas waktu yang tertera dalam box makanan, yaitu pukul 09.00 pagi untuk makan pagi, pukul 16.00 untuk makan siang, dan pukul 21.00 untuk makan malam. ( Haji Kemenag)
Komitmen Pemerintah dalam Pelayanan Haji
Kepala Daerah Kerja Makkah, Ali Machzumi, menyatakan bahwa pemerintah Indonesia telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak untuk menyiapkan 25 juta boks makanan bagi 203.320 orang jemaah reguler. “Ada kombinasi antara makanan fresh dan makanan siap saji, terutama pada saat puncak ibadah haji seperti tanggal 7-15 Zulhijah,” ujar Ali. (detiknews)
Dengan layanan konsumsi yang terjamin dan cita rasa yang familiar, diharapkan jemaah haji Indonesia dapat menjalankan ibadah dengan khusyuk dan nyaman di Tanah Suci.(Rubic News – Informasi Lintas Generasi)
Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat menonton video berikut yang menampilkan proses dapur katering jemaah haji di Makkah:(YouTube)
Mengintip Dapur Catering Jemaah Haji di Makkah
Editor: Bangun Lubis