MyMegawisata.com, Thaif –Dalam kesejukan kota Thaif yang memeluk dengan angin pegunungan, ada satu sajian khas yang senantiasa ditunggu para jamaah umrah asal Indonesia: nasi mandi atau nasi briyani khas Arab Saudi. Aromanya menggoda, dagingnya empuk, dan rempahnya begitu meresap, menyatu dalam tradisi dan kehangatan.
Bagi para jamaah dari tanah air, khususnya dari rombongan Mega Wisata, tempat makan sederhana ini sudah menjadi tujuan wajib setiap kali singgah di Thaif.
“Setiap perjalanan ke Thaif, kami selalu menyempatkan mampir makan di sini. Rasanya khas dan cocok di lidah jamaah Indonesia,” ujar Ibu Salwaty, Direktur PT Sriwijaya Mega Wisata.
Nasi mandi disajikan dalam nampan besar berisi nasi basmati yang dimasak bersama rempah-rempah khas Timur Tengah.
Di atasnya, potongan daging kambing empuk yang dikukus perlahan hingga aromanya meresap sempurna. Ditambah acar, saus tomat pedas manis, dan sambal khas, jadilah hidangan ini benar-benar menggugah selera setelah lelah berziarah dan beribadah.
“Saya baru pertama kali ke sini, tapi rasanya seperti makan di rumah sendiri. Bumbu nasi dan dagingnya meresap, porsinya besar dan bisa dinikmati bersama-sama,” kata Ina salah seorang jamaah asal Sumatera Selatan yang tergabung dalam grup umrah.
Kehangatan bukan hanya datang dari nasi yang mengepul, tapi dari kebersamaan sesama jamaah yang menyantapnya. Sambil duduk bersama di lantai atau meja panjang, para jamaah saling berbagi cerita, canda, dan syukur atas perjalanan suci yang tengah dijalani.
Tak heran, rumah makan ini kini dikenal di kalangan jamaah umrah Indonesia sebagai “tempat persinggahan rasa dan silaturahmi”. Bukan restoran mewah, tapi punya kenangan dalam setiap suapan.
Dan bagi jamaah Mega Wisata, makan di sini bukan sekadar tradisi—tapi bagian dari perjalanan hati.
Editor : Bangun Lubis
