MUSLIMAHUTAMA

Ujian Akan Segera Berakhir, Kamu Pasti Kuat

Pertolongan Allah akan segera datang, menghilangkan semua kesulitan

MyMegawisata.com – Hati ini tak obahnya bagaikan diterpa badai. Mana kala ujian bertubi-tubi hadir. Kapan lagi jalan keluar akan datang. Oh Tuhan ku, akhirilah penderitaan ku ini.

Perlu kita sadari bahwa ujian akan menimpa seseorang dalam menjalani kehidupannya. Bahkan ada yang jatuh miskin, ada yang hartanya makin banyak, sakit dan senang, sebenarnya adalah ujian.

Walaupun orang sering merasakan bahwa yang namanya ujian hanyalah penderitaan dan kemiskinan. Namun dengan cara itu, Allah subhanahu wa ta’ala mengukur atau menguji keimanan kita sebagai hamba-Nya, apakah kita akan menjauh atau sebaliknya mendekat dan bertawakal kepada-Nya.

Lalu, “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir“.(QS. Al Baqarah (2):286)

Hakikatnya, ujian mencerminkan kasih sayang dan keadilan Allah subhanahu wa ta’ala pada hamba hamba-Nya yang beriman. Allah ”tidak rela” menimpakan azab yang tidak terperi sakitnya di akhirat kelak, hingga Ia menggantinya dengan azab dunia yang ”sangat ringan.” Dalam kenyataan seperti ini, musibah berfungsi sebagai penggugur dosa-dosa.

Ujian Sesuai dengan Kemampuan

Jadi, semakin Allah subhanahu wa ta’ala cinta pada seseorang, maka ujian yang akan diberikan kepadanya semakin berat. Karena ujian itu mengangkat derajat dan kemuliaannya di hadapan Allah subhanahu wa ta’ala. Manusia yang paling dicintai Allah adalah para Nabi dan Rasul. Mereka adalah orang yang paling berat menerima ujian semasa hidupnya didunia.

Baca Juga  Mau Berangkat Umroh, Bayar Rp 10 Juta Sisanya Cicil 12 Kali

Ujian yang mereka hadapi, melebihi ujian yang diberikan kepada manusia lainnya. Contohnya Nabi Ayub As. Meski Allah subhanahu wa ta’ala mengujinya dengan kemiskinan dan penyakit yang sangat berat selama berpuluh-puluh tahun, tapi ia tetap sabar menghadapinya.
.
Setelah Nabi dan Rasul, orang yang ujiannya sangat berat adalah para ulama dan para shalihin. Demikianlah secara berurutan, hingga Allah Swt. menimpakan ujian yang ringan kepada orang-orang awam, termasuk kita di dalamnya yang pasti, ketika setelah seseorang mengikrarkan diri beriman, maka Allah akan menyiapkan ujian baginya.

Dalam Al-Qur’an tertulis janji Allah, ”Apakah manusia itu mengira bahwa mereka akan dibiarkan (saja) mengatakan: Kami telah beriman, lantas tidak diuji lagi? Sungguh Kami telah menguji orang-orang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al-Ankabut [29]: 2-3).

“Jika Allah menghendaki kebaikan bagi hamba-Nya, maka Dia menyegerakan hukuman di dunia. Jika Allah menghendaki keburukan bagi hamba-Nya, maka Dia menahan hukuman kesalahannya sampai disempurnakannya pada hari Kiamat.” (HR. Imam Ahmad, At-Turmidzi, Hakim, Ath-Thabrani, dan Baihaqi).

Musibah yang ditimpakan Allah kepada manusia dapat dilihat dari empat perspektif. Yang pertama, sebagai ujian dari Allah. Kedua, sebagai tadzkirah atau peringatan dari Allah Swt. kepada manusia atas dasar sifat Rahman-Nya. Ketiga, sebagai azab bagi orang-orang fasiqin, munafiqin, ataupun kafirin.

Kalau ia menemui kematian dalam musibah tersebut, maka ia mati dalam keadaan tidak diridhai Allah. Dalam konteks hadist ini, musibah biasanya sesuatu yang menyakitkan, dapat dilihat sebagai ujian. Sesungguhnya cobaan adalah cara Allah untuk mengetahui maqam (tingkat) keimanan manusia.

Baca Juga  Ke Tanah Suci, Umrah dan Haji Koq Takut, Kan Dosa Akan Diampuni!

Dan dengan cobaan itu, menjadikan manusia siap memasuki surga sebagaimana yang disampaikan Allah Swt. dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 214 berbunyi: ” Yang artinya: “Apakah kamu mengira kamu akan masuk surga? Padahal belum datang padamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu?

Mereka ditimpa kesulitan dan kesempitan, serta diguncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: “bilakah datangnya pertolongan Allah?” Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat.” (QS. Al-Baqarah [2] : 214)

Sayangnya Allah Swt. kepada hamba-Nya.

Oleh karena itu Allah menyebutkan bahwa “Jangan kamu bersikap lemah dan jangan
pula bersedih hati. Padahal, kamulah orang-orang yang paling tinggi drajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman,”( QS. Ali Imran [3] : 139 ).

Makanya, Allah meminta kita untuk tak berputus asa dalam kehidupan ini.” Katakanlah: “Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS. Az Zumar [39]: 53 ).

Makanya, wahai manusia bersabarlah. Allah berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.” (QS.Ali ‘Imran [3] : 200 ).

Permintaan Alla: ’’ Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu’.” (QS. Al-Baqarah [2] : 45). Dalam surat Ar-Ra’d ayat 28, Allah berfirman, serahkan kepada-ku dan ingatlah Aku.

Karena : “(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tentram.”(QS. Ar-Ra’d [13] : 28) (*)

Penulis: Bangun Lubis

Editor: RM. Henri Rivai

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button