MyMegawisata.com – Berhaji atau berumrah merupakan impian seorang muslim. Tapi jangan salah, masih ada orang yang -sekalipun ada uang, ada kesempatan dan fisik siap, tetap saja enggan berangkat haji atau umrah ke tanah suci.
Ada yang bercerita bahwa dirinya takut,”Saya masih takut, kayaknya belum siap. Hehe..gitu deh, masih banyak dosa, nantilah ya,”kata seorang teman sebut saja Edwin (49 tahun) ketika bercerita bersama waktu lalu.
Ia adalah seorang yang dari segi materi dinilai cukup untuk membiayai sekeluarga 5 orang – istri dan 3 anaknya untuk berangkat umrah. Ia adalah seorang yang bekerja disebuah Perusahaan yang cukup besar dan tentu sebagai seorang manager, Edwin pastilah salerynya cukup untuk itu. Tapi takut berangkat umrah. Jangankan berhaji.
Memang untuk berangkat umroh atau haji, adalah panggilan Allah. Banyak orang biaya cukup tapi belum bersedia berangkat. Ada karena memang belum ada niatan. Tapi tak sedikit ternyata karena masih dilanda takut untuk berangkat ke tanah suci.
Takut biasanya akan ada balasan dari dosa-dosanya. Takut nanti disana tiba-tiba akan ada balasan. Rata-rata yang takut umrah atau haji, itu menjelaskan karena takut balasan atas dosa-dosa yang mereka anggap masih melekat pada diri mereka.
Balasan Kebaikan dari Allah
Padahal, sebenarnya, jika kita melihat banyak orang yang jelas-jelas sebutlah naka, ketika berangkat ke tanah suci, ber haji atau umrah, tidak mendapat balasan atas persangkaannya. Jadi sebenarnya hanya sekadar anggapan saja. Kalau pun ada perlakuan yang seolah ada balasan, ketepatan saja.
Bisa jadi ada yang hilang, dan terlepas dari rombongannya. Bahkan ada juga yang linglung. Tetapi kesemua itu kan rahasia Allah. Bukankah berhaji dan umrah ke tanah suci itu adalah penggilan Allah. Dan harapan meraih pahala dan menghapus dosa serta kemiskinan.
Kalau Allah memanggil tentu kita datang, dan itu bentuk kasih sayang Allah. Apalagi berangkat dengan Ikhlas dan dengan uang yang diperoleh dari yang baik. Tentu Allah akan sayang.”Labbaik Allohumma labbaik, labbaik kalasyarika-laka labbaik. Innalhamda wani’mata lasyaruikalaka.”
Secara nalar pun kalau para ulama mengatakan, siapa pun yang berbuat dosa, maka Allah SWT pasti membalas. Jadi, pembalasan dosa itu bukan hanya di Makkah. “Barang siapa yang melakukan keburukan (maksiat), maka dia akan mendapatkan balasan karena keburukan yang telah dilakukannya.” (QS. An Nisa: 123). Berarti itu, dimana saja. Kalau di kampung kita berbuat jahat, ya balasannya di kampung, enggak saja di Makkah.
Hanya saja, Makkah adalah kota suci. Jika ada orang yang memiliki niat jahat di negeri asalnya, kemudian ia batalkan niat itu, maka bisa ditulis sebagai pahala.
Akan tetapi, di Makkah, siapa pun yang ingin berbuat jahat, baru niat saja, bisa tetap ada balasan Allah. Namun, pembalasan itu tidak hanya ada di Makkah, tetap di manapun manusia berada.
Justru Dapat Pahala 100.00 Kali Lipat
Dalam islam syariatkan bahwa Rasulullah bersabda,”Dari Abu Hurairah RA berkata, “Sesungguhnya Rasulullah Saw. bersabda, “Umroh satu ke umroh lainnya adalah penebus dosa antara keduanya, dan haji yang mabrur tidak ada pahala baginya selain surga.” (H.R. Bukhari & Muslim)
Kalau sudah begitu, kenapa harus takut. Ke tanah suci saja sudah menjadi suatu yang menyenangkan. Malah akan terhapus dosa-dosa kita jika menunaikan umrah, apalagi haji tentunya.
Melakukan amal ibadah di Mekah juga mendapat balasan pahala yang berlipat ganda. Misalnya, shalat di Masjidil Haram yang pahalanya setara dengan 100 ribu kali shalat di masjid lain. Demikian pula, orang yang berpuasa dan bersedekah akan diberi pahala yang berlipat ganda, sebagaimana yang diriwayatkan dari Hasan Al-Bashri dalam kitab Al-Haj Fadhail wa Ahkam.
“Adapun puasa satu hari di Makkah setara dengan (pahala) seratus ribu puasa di selain (Makkah), bersedekah satu dirham di Makkah setara dengan seratus ribu sedekah dirham dan setiap satu kebaikan di Makkah setara dengan seratus ribu kebaikan di Makkah.”
Datanglah Ke Tanah Suci Melebur Dosa
MasyaAllah, kenapa harus takut ke tanah suci mengerjakan atau menunaikan amal ibadah umrah atau berhaji. Kota Mekah merupakan kota yang disucikan dan diberkahi oleh Allah, seperti yang tercantum di surah Ali Imran ayat 96: ““Sesungguhnya rumah yang mula-mula dibangun untuk (tempat beribadat) manusia, ialah Baitullah yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi semua manusia.”
Kalau Allah sudah memberikan jaminan, mengapa lagi kita harus takut untuk menunaikan haji atau umrah ke tanah suci. Justru datanglah ke rumah Allah di dua kota Makkah – Madinah yang diberkahi, untuk memanfaatkan amal-ibadah, bertaubat dan mencari pahala yang besar. Tentu dengan niat Ikhlas.(*)
Penulis: RM Henri Rivai
Editor: Bangun Lubis
