Uncategorized

Menelusuri Keindahan Kain Songket Palembang yang Tersohor Di Dunia

Warisan budaya yang begitu dikenal dan kain para bangsawan

MyMegawisata.com – Kota Palembang dikenal sebagai penyumbang karya warisan budaya khas nusantara, salah satunya ialah kain tenun Songket. Sehingga tidak heran, Songket Palembang sering dipajang dalam pameran-pameran hingga dipakai para artis dan orang-orang terhormat.

Songket Palembang juga ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda Indonesia pada tahun 2013 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, masuk dalam domain keterampilan dan kemahiran kerajinan tradisional.

Siapa sangka, asal mula songket kerap dikaitkan dengan ibukota Kemaharajaan Sriwijaya di masa lampau yakni Palembang yang berada di Sumatera Selatan. Sehingga populer karena kaya akan jejak historisnya.

Sejarah Songket Palembang

Dilansir Detik dari Ensiklopedia Universitas Stekom, songket Palembang sudah dikenal sejak masa Kerajaan Sriwijaya dan Kesultanan Palembang Darussalam.

Tercatat oleh sejarah, songket sudah ada sejak munculnya Kesultanan Palembang Darussalam (1659-1823). Sejak masa itu, diketahui banyak orang bahwa penduduk asli Palembang sudah sering membuat songket sebagai usaha sambilan.

Diceritakan pada saat itu orang-orang yang menggunakan songket sudah pasti seorang keturunan raja, sultan atau kerabat keraton. Sehingga pengguna songket kerap dikaitkan dengan kemakmuran dan kejayaan.

Bahkan tersebar juga di masyarakat Palembang cerita lisan, asal mula kain songket berawal dari pedagang China yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah yang membawa emas sehingga terciptalah kain songket yang berlapis emas di tangan penduduk asli Palembang.

Ragam Jenis Songket Palembang

Terdapat berbagai variasi motif-motif yang digambar pada tenunan kain Songket Palembang. Dilansir dari laman ensiklopedia Universitas Stekom, ada 6 ragam jenis Songket Palembang, sebagai berikut:

  1. Songket Lepus

Songket Lapus adalah songket tenunan pertama yang ada di Palembang. Ciri khas songket Lepus adalah tenunan kainnya didominasi oleh anyaman benang emas. Sehingga hampir seluruh kain Songket Lepus ditutupi oleh benang emas. Ada tiga jenis songket Lepus yakni Lepus Berekam, Lepus Berantai, dan Lepus Penuh.

  1. Songket Tabur

Seperti namanya, songket memiliki ciri khas dengan motif taburan secara menyebar dan dibentuk kecil-kecil sampai berbentuk seperti bunga atau bintang. Terdapat pula tiga jenis songket tabur yakni Songket Tawur Lintang, Songket Tawur Nampan Perak, dan Songket Tawur Tampak Magis.

  1. Songket Bunga

Ada dua jenis songket Bunga yang dibedakan karena jenis benangnya yaitu Songket Bunga Emas dan Songket Bunga Pacik. Songket Bunga Emas sering dipakai oleh masyarakat Tionghua sedangkan Songket Bunga Pacik dibuat dengan benang kapas putih dan sering dipakai oleh orang Arab.

  1. Songket Limar
Baca Juga  Wisata Ke Puncak Bogor, Sejuk dan Nyaman

Songket Limar adalah jenis songket dengan corak berwarna-warni. Karena secara etimologis, limar bermakna warna-warni. Sehingga biasanya, untuk membuat tenunan songket ini harus dengan pencelupan yang biasanya digabung dengan benang emas.

  1. Songket Tretes

Songket Tretes adalah jenis songket dengan motif dibagian ujung kain, sehingga bagian tengah tetap kosong tanpa motif. Namun memang tergantung kreasi, ada pula Songket Tretes Campuran, yang dipadukan dengan motif tabur pada bagian tengahnya.

  1. Songket Rumpak

Songker Rumpak adalah songket dengan motif yang hampir sama dengan Songet Tretes, namun kainnya sudah dibuat terlebih dahulu dasar motif berbentuk kotak-kotak seperti kain sarung. Songket ini juga sering menjadi bagian dari pakaian pengantin laki-laki Palembang.

Teknik Pembuatan Songket Palembang

Sesuai artinya songket berasal dari istilah sungkit yang artinya menyulam benang emas dan perak. Sehingga secara langsung mendeskripsikan metodenya, yakni:

  1. Menyelap benang
  2. Mengani benang
  3. Menyelipkan benang emas
  4. Menyambung benang
  5. Menggulung benang
  6. Pempurnaan / Penyulapan tenayan

Kebudayaan Nusantara

Lalu, tidak ada yang bisa melepaskan kain songket dari kebudayaan nusantara. Pasalnya, kain yang memiliki berbagai motif indah ini sudah lama ada dan berkembang menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, ketenaran kain songket tidak hanya di Indonesia, negara lain seperti, Malaysia, dan Thailand juga mengenal budaya kain songket.

Tidak ada yang bisa melepaskan kain songket dari kebudayaan nusantara. Pasalnya, kain yang memiliki berbagai motif indah ini sudah lama ada dan berkembang menyebar ke hampir seluruh wilayah Indonesia. Bahkan, ketenaran kain songket tidak hanya di Indonesia, negara lain seperti, Malaysia, dan Thailand juga mengenal budaya kain songket.

Menurut sejarah, keberadaan tradisi kain songket awalnya muncul pada masa Kerajaan Sriwijaya di Palembang pada abad ke-7 hingga abad ke-13. Menurut hikayat rakyat Palembang yang juga dikisahkan secara turun-temurun.

Awal mula kain songket berasal dari pedagang Cina yang membawa sutra, pedagang India dan timur tengah membawa emas, kemudian jadilah kain songket yang berlapis emas di tangan orang Palembang. Keberadaan tradisi kain songket di Indonesia juga kerap dikaitkan dengan kejayaan Kerajaan Sriwijaya yang berpusat di Palembang.

Baca Juga  Al-Quran Merangkum Zaman Dengan Sciense dan Ilmu Pengetahuan

Menilik sejarah panjang songket Palembang, tidak mengherankan jika kini pengrajin kain songket makin menjamur di Kota Palembang. Para pengrajin songket yang ditemukan di Kota Palembang mengungkapkan, kain songket Palembang memiliki ciri khas pada motifnya jika dibandingkan dengan kain tradisional lain.

Motif kain songket Palembang terlihat lebih rumit. Untuk menghasilkan kain songket Palembang, seorang pengrajin bahkan bisa menghabiskan waktu selama tiga bulan pengerjaan.

Pembuatan songket Palembang menggunakan bahan baku benang sutera asli, yang sebelum diberi lapisan emas masih berwarna putih. Benang tersebut kemudian di masukkan dan didesain ke dalam alat penenun yang biasa disebut dengan dayan.

Semua bagian dayan, yaitu cagak dan beliro mempunyai fungsinya masing-masing untuk menarik benang, untuk kemudian diganti oleh benang yang lain. Begitu seterusnya hingga benang-benang yang ada menjadi satu kesatuan membentuk motif pada kain songket.

Pengalaman para pengrajin membuat songket, baginya dengan menggunakan dayan kain songket dapat mudah dibuat. Namun yang jadi permasalahan, jika kurang konsentrasi saat pembuatan, seperti salah angkat urutan lidi, maka proses pengerjaan harus diulang. Jika tidak diulang motif pada kain songket tidak akan terbentuk dengan sempurna. Hal inilah yang menurut Reza menjadikan harga kain songket menjadi mahal, selain juga karena bahan bakunya yang berasal dari sutra berlapis emas.

 

Harga kain songket tergantung bahan baku benang yang digunakan. Zainal songket, salah satu merk dagang kain songket yang ada di Kota Palembang biasa menjual kain songket mulai dari puluhan ribu hingga jutaan rupiah.

Songket yang dijual tidak melulu dalam bentuk kain, tapi sudah teraplikasi dalam berbagai bidang fashion, seperti pakaian, selendang, maupun kerudung. Satu hal yang menarik, Zainal Songket kerap memproduksi kain dengan menggunakan benang jantung, yaitu benang berbalut emas dari kain songket berumur tua yang direproduksi.

Selain indah tentunya, harga kain songket berbahan baku daun jantung mempunyai harga jual hingga ratusan juta rupiah.(*)

Editor: Bangun Lubis

 

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button