
Lahir di PALI, 10 Oktober 1990, Patmawana – akrab disapa Naya Syafar – adalah sosok perempuan tangguh yang meniti karier dan membangun bisnis dari nol. Sejak muda, ia telah menunjukkan semangat dan jiwa wirausaha yang kuat. Berbekal tekad dan keberanian, ia merantau ke Palembang usai lulus SMA, demi mengejar pendidikan dan menggapai mimpi.
Bagi Patmawana, hidup bukan sekadar untuk dijalani—tetapi untuk diperjuangkan. Ia telah mengukir jejak langkah penuh semangat sejak usia belia. Ia tumbuh dengan karakter mandiri, dan memiliki hasrat kuat untuk belajar serta membangun sesuatu dari nol.
Pendidikan dan Pengembangan Diri
Patmawana meraih gelar Sarjana Hukum dari Universitas IBA Palembang pada tahun 2012, kemudian melanjutkan pendidikan Magister Manajemen di Universitas Tridinanti Palembang dan saat ini tengah menjalani studi S1 Kebidanan di Abdurahman Palembang. Perjalanan akademiknya yang panjang adalah cerminan semangat belajar tanpa henti.
Tak hanya mengandalkan pendidikan formal, Naya juga aktif memperkaya diri melalui berbagai pelatihan non-formal, di antaranya:
- Ilmu Komputer (2012)
- Ilmu Perhotelan (2013)
- Bahasa Inggris (2012)
- Pendidikan Politik (2009–2022)
- Sekolah Demokrasi (D1 – Dana Belanda, Yayasan PUSA)
- Pendidikan Advokat (2015)
Jejak Karier dan Dunia Usaha
Kiprah Patmawana di dunia usaha dimulai dari gerobak es sederhana pada 2009. Dari tiga cabang usaha kecilnya itu, ia belajar tentang dunia bisnis secara otodidak. Perjalanan itu seakan menghidupkan firman Allah dalam hatinya: “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.”
(QS. Al-Insyirah: 6)
Pada saat yang sama, ia juga menjabat sebagai Staf Ahli DPRD Hanura Kota Palembang (2009–2018), pengalaman yang memperkaya wawasannya dalam dunia pemerintahan dan kebijakan publik.
Beberapa bidang bisnis yang pernah dan sedang digelutinya antara lain:
- Owner CV. BP Palembang – bergerak di bidang pengadaan barang dan jasa
- Pemilik usaha pengadaan properti Jepara (2017–2019)
- Konsultan hukum bersama advokat muda (2015–2019)
- Pengusaha karet dan sawit (pemula)
- Investasi properti: jual beli tanah dan aset
- Bisnis fashion: koleksi pakaian, sewa kebaya dan jas
- Pemilik usaha sosis siap saji (dua cabang di Palembang dan Prabumulih)
- Jual beli mobil (2019–2023)
Pada tahun 2022, Patmawana mendirikan PT. DBP, sebuah perusahaan berbadan hukum yang menaungi seluruh lini bisnisnya, dari properti, klinik, hingga pengadaan barang dan jasa pemerintah.
Penghargaan dan Pengakuan
Kiprah Patmawana tak lepas dari apresiasi publik. Beberapa penghargaan dan posisi prestisius yang pernah diraihnya meliputi:
- Perwakilan Women’s Politic Internasional – Kuala Lumpur (2017)
- Koko Cici Palembang (2010)
- Ketua Srikandi PALI (2014)
- Staf Ahli Hanura (2013)
- Srikandi Sumsel (2015–2023)
- Aktivis dan Wakil Presiden Mahasiswa Universitas IBA (2009–2014)
- Advokat (2014–2015)
- Pendamping Hukum DPRD Provinsi Sumsel (2016–2017)
Filosofi Hidup, Perang Tanpa Senjata
Di balik semua pencapaiannya, Patmawana memilih untuk tetap low profile. Ia enggan tampil berlebihan di media sosial dan lebih memilih jalur sunyi untuk bekerja dan berjuang. Sesungguhnya Allah menyukai hamba-Nya yang kuat dan bekerja, namun rendah hati.” (Makna dari berbagai hadis tentang rendahkanlah dirimu sebagai amal saleh).
Bagi Naya, hidup bukan tentang eksistensi, tapi kebermanfaatan. Ia percaya, membantu keluarga dan sahabat adalah keberhasilan yang patut disyukuri. “Tentu ada suport dari keluarga, namun saya sudah terbiasa berjuang sendiri. Kita berperang tanpa senjata, pastikan saja tidak mati,” ujarnya.
Kesan keras yang muncul dari kata-katanya bukan tanpa alasan. Itu adalah refleksi dari realita yang ia hadapi selama membangun bisnis, melewati tantangan, dan bertahan dalam dunia yang tak selalu ramah bagi perempuan mandiri. Namun justru dari ketangguhan itu, muncul inspirasi untuk generasi muda bahwa keberhasilan lahir dari keberanian, kerja keras, dan tekad yang tak tergoyahkan.
Patmawana, S.H., M.M. — Perempuan Perintis yang Berjalan dengan Cahaya Ikhtiar dan Iman . Seperti dalam firman Allah :“Dan katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu…” (QS. At-Taubah: 105)
Visi, Misi, dan Filosofi Hidup
“Kita berperang tanpa senjata, pastikan saja kita tidak mati.” Kalimat itu bukan sekadar ungkapan, tapi cerminan kehidupan Naya yang penuh perjuangan. Ia menghindari eksposur yang berlebihan, dan lebih memilih untuk dikenal melalui karya dan kontribusi.
Visinya adalah menjadi pengusaha yang rendah hati, sederhana, dan mampu membantu keluarga serta sahabat dalam memenuhi kebutuhan hidup mereka. Misinya bukan sekadar mencari keuntungan, tapi menghadirkan kebermanfaatan.
Ia percaya bahwa rezeki sudah menjadi jaminan Allah, dan tugas manusia hanyalah untuk berikhtiar dengan sungguh-sungguh: “Barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Dia akan mencukupkan (keperluannya).” (QS. At-Talaq: 3)
Untuk Kaum Muda di Zaman Sekarang
Bagi anak-anak muda yang mungkin sedang dalam masa ragu, Naya ingin memberi pesan: beranilah memulai, jangan malu berjualan, dan jangan terlalu sibuk mencari pengakuan. Buktikan lewat kerja nyata. Jangan berharap tepuk tangan, cukup fokus pada tujuan. Kesulitan bukan penghalang, melainkan guru yang paling jujur.
Kalimat yang sangat filosofhi; “Saya tidak suka ribut di media sosial. Saya lebih memilih hidup di jalan ikhtiar, walau sepi, tapi pasti. Semoga kisah ini bermanfaat untuk siapa pun yang ingin berdiri tegak, bahkan saat semua orang memilih untuk duduk.”
Editor: Bangun Lubis